Tetapi dari tumbangnya siaran milik BBC Arab membuat warga Arab merasa senang karena konten yang dikeluarkan oleh BBC Arab dinilai tidak cocok untuk disuguhkan pada masyarakat Arab.
Dari tumbangnya siaran BBC Arab, Presiden Qatar, Emir Hammad yang menjabat sejak tahun 1995 memiliki ide untuk membangun Kembali saluran televisi yang memperkerjakan 120 orang mantan pekerja dari BBC Arab yang kemudian saluran televisi tersebut dinamai Al-Jazeera.
Pada saat itu Al-Jazeera masih dengan versi Bahasa Arab yang mencakup public Arab. Untuk menghidupkan Al-Jazeera, Emir Hammad memberi dana operasional awal sebesar $147 juta. Seiring berjalannya waktu Al-Jazeera sebagai raksasa media yang terdapat di Timur Tengah dianggap oleh publik Timur Tengah sebagai penolong.
Dengan kebebasan pers yang sangat amat minim di beberapa negara di Timur Tengah dan kondisi sosial politik di daerah Timur Tengah menjadi alasan Al-Jazeera ini muncul untuk menjadi suara masyarakat dalam pers yang bebas dalam bentuk media berita.
Dari jejak munculnya media Al-jazeera dari tahun 1996 sampai sekarang, perkembangan dan pengeksplorasian terus di upayakan dalam inovasinya dari segi konten maupun teknologi.Â
DAFTAR PUSTAKA
Semetko, H. A., Scammell, M., & Lamahu, G. O. R. (2021). Al-Jazeera Arab, Identitas dan Pengaruh Transnasional: Handbook Komunikasi Politik. Nusamedia.
Widodo, Yohanes. (2020). Buku ajar jurnalisme multimedia. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.