Mohon tunggu...
Lius tedju
Lius tedju Mohon Tunggu... Editor - Admin

#YNWA

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Nasib Para Pekerja Harian di Tengah Keputusan Work From Home

22 Maret 2020   21:53 Diperbarui: 23 Maret 2020   16:36 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : @Lampungday

"Keputusan Pemerintah untuk memberlakukan bekerja dari rumah/work From Home, belajar di rumah atau di rumah aja merupakan keputusan yang tepat guna memperlambat penyebaran Virus Corona. Namun bagaimana dengan nasip para pekerja yang menggantungkan rejekinya sebagai pekerja harian?"

Pemerintah Indonesia minggu lalu resmi meliburkan sekolah, Universitas, kantor selama kurang lebih 14 hari ke depan terkait penyebaran Virus Corona yang makin meluas. Guna mengakali kebijakan ini, pemerintah memberlakukan belajar secara online, bekerja dari rumah secara online, berdoa di rumah bahkan menggunakan video untuk berinteraksi dengan rekan kerja.

Untuk mendukung keputusan ini, pemerintah bekerja sama dengan Telkomsel dengan memberikan kuota sebesar 30GB secara gratis untuk aplikasi belajar Ruang Guru, Ilmu Pedia dan Cloudmax untuk melakukan meeting secara online selama 30 hari kedepan. 

Keputusan ini mau tidak mau harus dibuat seiring terus bertambahnya kasus Positif corona di Indonesia. Sejak 2 kasus pertama yang terdeteksi 02 Maret lalu, jumlah kasus di Indonesia melonjak drastis hingga 514 kasus, 48 diantaranya meninggal dunia dan 29 kasus dinyatakan sembuh. 

Jumlah ini naik ketimbang data 21 Maret kemarin di mana kasus positif sebanyak 450 orang, sembuh 20 orang, dan meninggal 38 orang.

Pentingnya Melakukan Social Distancing

Sumber gambar : Oli Scarff/AFP
Sumber gambar : Oli Scarff/AFP

Social distancing adalah menjaga jarak antar manusia dengan menghindari pertemuan besar atau kerumunan. Idealnya, seseorang yang menerapkan social distancing menjaga jarak dengan orang lain dengan radius dua meter.

Selain itu, kita sebaiknya tidak bepergian ke pusat perbelanjaan, bioskop, atau stadion olahraga.

Melakukan work from home, belajar dari rumah dan berdoa dari rumah artinya kita sudah melakukan sosial distancing.

Dengan melakukan gerakan social distancing secara bersama-sama dan disiplin bisa menjadi salah satu senjata ampuh untuk memperlambat penyebaran Virus Corona sembari berharap agar pasien yang positif cepat pulih. 

Kita tidak pernah tahu dengan siapa kita berinteraksi setiap harinya ketika kita memaksa untuk mengabaikan himbauan pemerintah. Bisa saja kita terpapar virus ini meskipun kita dalam keadaan sehat. Virus itu kemudian kita bawa ke rumah dan menyebar dalam keluarga. Menyebar, menyebar dan terus menyebar setiap kali keluarga kita berinteraksi dengan orang lain. 

Namun Bagaimana Dengan Nasip Para Pekerja Harian Di Luar Ruangan?

Pertanyaan ini sempat membuat saya terus berada dalam tanda tanya setelah mendapat informasi bahwa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mengumumkan kebijakan meliburkan seluruh sekolah di wilayah NTT mulai tingkat PAUD, TK, SD, SLTP dan SLTA, berlaku mulai tanggal 20 Maret 2020.

Guna mengurangi rasa penasaran, kemarin saya sempat berbincang dengan beberapa orang tukang ojek dan pedagang keripik keliling yang letaknya tidak jauh dari pangkalan Ojek mengenai dampak dari virus Corona. 

Ada yang sudah mengetahui berita ini lewat TV dan ada juga yang sama sekali belum mengetahui bahwa Indonesia dan dunia sedang di landa virus ini. Berdasarkan pengetahuan saya, saya sempat memberikan beberapa informasi terkait virus ini sebelum melontarkan pertanyaan.

Dari segi ekonomi jawabnya serentak bahwa dalam beberapa pekan terakhir pendapatan mereka terus menurun. 

"Belum dilakukan upaya sosial distancing/menjaga jarak saja sudah begini apalagi lagi jika sudah dilakukan (kebijakannya)? 

"gara-gara virus kita bisa mati kelaparan" tambah lainnya sambil sedikit tertawa. 

Ada lagi yang mengatakan :"bagaimana dengan nasip kami, kredit motor siapa yang bayar kalau kami tidak dapat uang?. Belum lagi kebutuhan sehari-hari". 

Dari beberapa sampel jawaban yang saya dapatkan mungkinkah akan mewakili para pencari rupiah di daerah tempat saya tinggal yang mayoritas berprofesi sebagai petani, nelayan dan juga pedagang?. Meski dampak ekonomi yang rasakan tiap keluarga berbeda-beda tetapi ini menggambarkan bahwa ekonomi bisa "macet" akibat Corona.

Bagaimana Solusi Pemerintah Mengatasi Persoalan ini?

Pemerintah melalui menteri keuangan, Sri Mulyani mengatakan akan menganggarkan dana yang nilai mencapai 62 Triliun Rupiah untuk membantu perekonomian masyarakat yang macet akibat virus Corona dan semoga saja cepat dialokasikan kepada masyarakat nanti.

"Tujuannya adalah 89 juta masyarakat, akan diberikan uang dalam bentuk banyak. Atau diberikan dalam kartu sembako yang juga dinaikkan," papar Sri Mulyani, setelah Rapat Terbatas dengan Presiden Jokowi melalui video conference, Jumat (20/3/2020).

Jakarta dikabarkan sudah terlebih dahulu melakukan kebijakan ini dengan akan memberikan bantuan dana tiap keluarga di daerah mereka. 

Di Inggris, melalui berbagai komunitas khususnya sepakbola ikut menyumbangkan bahan pangan ke  foodbank/bank makanan bagi mereka yang terdampak virus Corona diberbagai wilayah.

Sedangkan di Vietnam, Pemerintahan Vietnam menyediakan makanan gratis bagi warganya yang saat ini tengah di karantina akibat dari sebaran wabah Covid-19.

Dilansir dari laman Nextshark, Senin (16/3/2020), Vietnam memetakan distrik Ba Dinh, Hanoi, tepatnya kawasan Truc Bach sebagai wilayah isolasi virus corona. Kebijakan ini menjadikan Vietnam sebagai salah satu negara terbaik dalam menangani kasus virus Corona. 

Dengan himbauan melakukan social distancing saja kita sudah kewalahan secara ekonomi dengan berbagai macam pertanyaan. Bagaimana dengan Lockdown lokal dan Lockdown secara nasional? Itulah mengapa Pemerintah hingga detik ini tidak melakukan Lockdown.

Semoga pemerintah dan rakyatnya cepat tanggap mencari solusi, saling bahu membahu memerangi virus ini. Hindari hoax, sikap acuh tak acuh dan meremehkan virus ini. Bukannya ikut memerangi virus malah akan memperkeruh suasana .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun