Mohon tunggu...
Lius tedju
Lius tedju Mohon Tunggu... Editor - Admin

#YNWA

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pesan dari Jurgen Klopp: Jangan Lagi Panggil Saya Mr. Runner-up

4 Juni 2019   18:44 Diperbarui: 4 Juni 2019   19:14 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.completesports.com

Jurgen Klopp sempat dijuluki sebagai Mr. Runner-up dalam beberapa tahun terakhir oleh media-media ternama Eropa. Julukan itu tidaklah berlebihan jika melihat fakta yang terjadi saat itu dimana dalam 6 final terakhirnya, Klopp tidak pernah lagi juara karena selalu kalah di final.  

Usai menang di final pertamanya sebagai pelatih Profesional tahun 2012 bersama Borussia Dortmund diajang DFB Pokal mengalahkan Bayern Munchen 5-2, Klopp tidak lagi menang di 6 final beruntunnya, mulai dari final Liga Champions 2012 bersama Dortmund (kalah 1-2 dari Bayern Munchen),  kalah 0-2 di final DFB Pokal 2013/2014 dengan lawan yang sama,  Final DFB Pokal 2014/2015 (1-3 dari Wolfsburg). 

Petualangan baru bersama Liverpool pun tak berujung manis. Di tahun pertamanya bersama Liverpool Klopp memang langsung mengantarkan Liverpool melaju di dua final sekaligus ditahun 2016 namun harus puas sebagai nomor 2. Kalah adu penalti vs City di piala Liga dan kalah 1-3 di final Liga Eropa vs Sevilla. 

Klopp kembali lagi membawa Liverpool melaju ke final Liga Champions tahun 2018 namun lagi dan lagi Klopp harus gigit jari untuk mendapatkan gelar pertamanya bersama Liverpool. Liverpool kalah 1-3 dari juara bertahan Real Madrid.  

Usai laga yang menyesakan dada fans Liverpool itu, Klopp berujar : 

"Ketika keluarga saya menemui saya setelah kalah di final Liga Champions 2018, Saya merupakan satu-satunya orang yang tidak menangis. Saya sudah kalah di 6 laga final yang saya ikuti. Itu merupakan hari-hari tersulit yang saya hadapi tetapi itu tidak membuat saya menjadi seorang yang patah hati. 

"Bagi saya hidup itu adalah mencoba dan terus mencoba. Hanya pemenanglah yang dapat bertahan dan terus berjalan. Ini semua tentang pengalaman, bagaimana caranya kami menggunakan pengalaman itu sebagai bahan pembelajaran". -Via Liverpool Echo.  

Setahun berselang, Klopp kembali memimpin pasukan Kota Pelabuhan Liverpool melaju ke final Liga Champions secara back-to-back. Satu lagi harapan tersemat di hati pria Jerman berusia 51 tahun ini, menang dan hapus kutukan. 

Harapan itu hampir saja pupus. Meskipun Liverpool unggul cepat dimenit pertama setelah Salah berhasil mengonversi penalti usai handball yang dilakukan pemain Spurs, Liverpool kalah segalanya baik penguasaan bola maupun tembakan ke gawang bahkan menurut catatan Squawka, ini adalah pertandingan terburuk Liverpool sepanjang musim berjalan. 

Beruntung Alisson Becker tampil sebagai juru selamat usai mementahkan 8 tembakan ke gawang dengan gemilang. 

Dipenghujung laga, Origi yang musim ini tampil sebagai supersub mencetak gol dimenit 87 yang mencairkan suasana hati Klopp yang harap-harap cemas akan menjadi runner-up lagi. 

Liverpool menang 0-2 dan mengunci musim ini dengan trofi Liga Champions. Trofi pertama Klopp bersama Liverpool dan trofi pertama Liverpool sejak tahun 2012. 

Bagi Klopp ini sangat melegakan hati. Saat perayaan juara di Wanda Metropolitano, Klopp tak kuasa membendung air matanya tanda sukacita.  

Gelar yang berarti segalanya karena dengan ini dalam hati pria yang identik dengan kacamata ini berkata:" jangan lagi panggil saya dengan sebutan 'Mr.  Runner-up'.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun