Mohon tunggu...
Danu Yanuar Saputra
Danu Yanuar Saputra Mohon Tunggu... Sarjana Ilmu Pemerintahan Fisip Unpad, Magister Terapan Ilmu Pemerintahan Pascasarjana IPDN

Sebagai Pembelajar, Pembaca, Pemikir, dan Peneliti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Tak Datang, Karena Seharusnya Tidak

22 Februari 2025   16:39 Diperbarui: 22 Februari 2025   16:39 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara tikungan jalan yang redup,
di sudut kafe yang berdebu oleh percakapan,
aku mendengar langkahku yang seharusnya tak ada.

Di mana jam berdetak dalam kehampaan,
dan kursi kosong menanti dengan kesia-siaan,
aku tak datang, karena aku telah tertulis di sana---
sebagai bayang yang tak diperhitungkan.

Seperti angin yang berlalu tanpa nama,
seperti surat yang tak pernah dikirimkan,
aku adalah keberangkatan sebelum kedatangan,
kata yang terhapus sebelum terbaca.

Di jendela berkabut, di peron yang usang,
di tiang lampu yang menggumam tentang waktu,
aku menunggu dalam ketidakhadiran.
Karena seharusnya tidak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun