Mohon tunggu...
Lita Np
Lita Np Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kampus swasta terbaik di Solo

Menulis dan dolan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Kegiatan Minat Baca sebagai Progam Gerakan Literasi di SDN Mungup Sawit

15 Januari 2024   10:54 Diperbarui: 15 Januari 2024   11:47 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4  mengunjungi sekolas dasar di Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Boyolali. Kunjungan pada tanggal 1 Agustus 2022 tersebut untuk melihat langsung kondisi  SDN Mungup di Boyolali tersebut. Mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan mengatakan, kunjungan dimaksudkan untuk observasi terhadap sekolah sasaran yang dijadikan sebagai tempat untuk penugasan mahasiswa kampus mengajar angkatan 4.

Metode yang dilakukan saat observasi sekolah dengan wawancara  dan pengamatan langsung. Wawancara dilakukan dengan Bapak Eko Budiyanto selaku kepala sekolah dan Bapak Ibu guru selaku guru di SDN Mungup. Dengan observasi dapat mengetahui keadaan lingkungan sekolah, proses pembelajaran, lalu mengindentifikasi masalah dan dapat menjelaskan gambaran awal dari rencana progam yang akan diimplementasikan selama penugasan.

SDN Mungup belum terdapat pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah dan belum ada gerakan literasi sekolah dengan gambaran awal dari rencana progam yang akan di implementasikan selama penugasan dengan kembali keruang baca dengan tujuan menghidupkan kembali perpustakaan yang telah lama tidak beroperasi dan pembiasaan membaca buku selama 15 menit sebelum pembelajaran kelas di mulai.

Kegiatan membaca buku dapat meningkatkan progam literasi bagi peserta didik sekolah dasar, minat baca yang tinggi dan dapat dibiasakan merupakan suatu hal yang diharapkan oleh peserta didik itu sendiri. Waktu untuk penanaman minat baca pada peserta didik khususnya di jenjang sekolah dasar belum banyak dilakukan atau diterapkan sebagai gerakan literasi.

Membaca merupakan salah satu upaya yang penting dalam proses pembelajaran. Membaca adalah salah satu langlah yang sangat menentukan keberhasilan atau tidaknya proses belajar yang diharapkan, dengan membaca dapat menerjemahkan, menginterprestasikan tanda-tanda atau lambang dalam bahasa yang dipahami oleh pmebaca. Melalui kegiatan membaca peserta didik dapat memperluas wawasan untuk mempertajam gagasan, dan meningkatkna kreativitas. Pendorong bangkitnya minat baca adalah kemampuan membaca, dan pendorong bagi tumbuhnya budaya membaca merupakan sebuah kebiasaan membaca.

Minat membaca merupakan suatu kunci penting bagi kemajuan suatu bangsa, karena dengan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi hanya dapat dicapai dengan minat baca yang tinggi bukan kegiatan menyimak. Kurangnya kemauan, keinginan dan dorongan dari diri sendiri untuk menaikkan minat baca peserta didik dengan menerapkan minat baca dapat menambah ilmu, wawasan yang luas dan mengetahui arti yang terkandung dalam setiap kata bahasa tulis yang dibaca.

Minimnya minat baca pada peserta didik sekolah dasar merupakan suatu kendala dalam kegiatan pembelajaran, rendahnya pembelajaran yang diajarkan serta pengajar belum mewajibkan peserta didik untuk membaca buku 15 menit sebelum pembelajaran.

Minat baca mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, rendahnya minat baca di sekolah dasar menjadi salah satu penyebab menurunya motivasi belajar peserta didik. Penyebabnya merupakan minimnya minat baca dalam diri peserta didik itu sendiri. Meningkatkan minat baca peserta didik sekolah dasar merupakan sebuah upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan dukungan agar minat baca dapat muncul dari peserta didik itu sendiri. Kebiasaan membaca akan memberikan dampak positif karena akan tumbuh tinggi hinga peserta didik beranjak dewasa.

Selain minat baca yang minim, minat peserta didik untuk berkunjung ke perpustakaan juga masih sangat minim. Hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kurangnya bahan bacaan dan perpustakaan tidak beroperasi karea kurangnya  staf atau pustakawan. Pengelolaan perpustakaan sekolah dan pelaksanaan gerakan literasi dapat menjadi berbahai metode efektif untuk mengembangkan minat baca.

Gerakan literasi sekolah bertujuan untuk mengembangkan minat peserta didik dalam aktivitas membaca dan menulis. Pentinya dukungan dan bimbingan dari guru dan orang tua terhadap gerakan literasi sekolah dapat mendorong peserta didik di jenjang sekolah dasar untuk aktif terlibat dalam kegiatan peningkatan literasi yang telah direncanakan oleh mahasiswa kampus mengajar sebagai progam yang akan telah dilaksanakan.

Progam gerakan literasi dilakukan ketika Kampus Merdeka yang termasuk pada sekolah tersebut yang mempunyai faktor pendukung yang cocok untuk dijadikan sebagai sekolah sasaran. Upaya untuk meningkatkan minat baca perlu ditegakkan sejak awal proses pembelajaran agar peserta didik mampu untuk memahami konteks dari teks yang mereka baca. Pentingnya kebiasaan membaca tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah, di mana pun berada minat baca dapat tumbuh, tetapi perlu untuk ditanamkan di rumah atau lingkungan sekitar sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peserta diidk dan memanfaatkan berbagai buku cerita dan pembelajaran yang dapat merangsang minat baca siswa.

Rancangan serangkaian kegiatan dengan meningkatkan minat baca bagi peserta didik sebagai dari upaya mendukung gerakan literasi membaca dan menulis di lingkungan sekolah. Aktivitas yang di implementasikan bagi mahasiswa dengan memberikan waktu membaca selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran. 

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan membaca selama 15 menit untuk meningkatkan minat baca bagi peserta didik, sehingga mempunyai dampak positif pada kesuksesan pelaksanaan progam gerakan literasi di sekolah. Aktivas yang dilakukan selama 15 menit membaca dengan 10 menit siswa dapat membaca buku lalu 5 menit guru memberikan evaluasi bacaan siswa. Dalam pelaksanaan gerakan literasi membaca 15 menit dapat menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan minat baca peserta didik, seperti menggunakan kegiatan simak baca yang dilakukan oleh setiap peserta didik untuk melakukan membaca secara nyaring dan dilakukan secara bergantian dengan tujuan untuk mengetahui kelancaran membaca setiap peserta didik, serta dapat dilanjutkan dengan mengajarkan peserta didik yang belum mampu membaca agar setiap peserta didik dapat cepat membaca secara lancar dan tidak terbata-bata. 

Progam pojok baca diharapkan dapat meningkatkan minat baca peserta didik, pojok baca terletak di sudut-sudut kelas dan dilengkapu dengan beragam koleksi buku cerita sera buku penunjang mata pelajaran. Dengan tujuan untuk memberikan alternatif lain bagi peseta didik agar gemar membaca, memberikan akses yang mudah bagi peserta didik untuk menemukan buku, sebagai upaya mendukung proses pembelajaran peserta didik.

Implementasi gerakan literasi dapat berjalan dengan baik, diperlukan dukungan aktif dari berbagai pihak termasuk kepala sekolah, guru, dan peserta didik, untuk memaksimalkan peran pojok baca sebagai bagian dari garakan literasi di lingkungan sekolah dasar .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun