Mohon tunggu...
Sulistyo
Sulistyo Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Dagang

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Toleransi dan Sikap Manusia yang Berperadaban

21 Maret 2019   17:13 Diperbarui: 21 Maret 2019   19:43 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Barangkali formula yang disajikan dalam judul berita Harian Kompas diatas yang isinya disarikan dari para narasumber berkompeten menjadi relevan sebagai kerangka acuan agar fenomena kekerasan, teror dan pembiadaban terhadap sesama manusia tidak merajalela.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial) dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika-nya tentu sangat sesuai sebagai bekal moral sekaligus untuk mengantisipasi sikap, perilaku anti toleransi antar umat manusia, antar kelompok manusia yang berlainan suku, agama, ras dan antar golongan selalu terjadi dan berujung pada kekerasan bahkan ancaman berupa kekerasan/pembunuhan karena adanya pemaksaan kehendak.

Alangkah eloknya kehidupan jika diwarnai sikap dan jiwa atau perilaku manusia dapat menghayati dan menerapkan nilai-nilai yang tercakup dalam Pancasila. Selanjutnya akan tercipta kondisi yang selaras, serasi, seimbang, saling toleransi dan bergotong-royong merupakan suatu sikap manusia yang berperadaban menyongsong masa depan.

Dan jika digagas lebih jauh, rupanya formula Pancasila bisa juga diadopsi oleh semua umat manusia dimuka bumi. Bahwa betapa pentingnya menyikapi perbedaan tanpa harus mengundang kebencian yang seringkali mendorong permusuhan disana-sini.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pernah mengakui betapa pentingnya toleransi. Bahkan pidatonya ketika menjadi juru bicara dalam Kongres Diaspora di Jakarta (01/07/2017)  mengakui betapa "Semangat negara ini adalah toleransi. Semangat itu adalah salah satu pembeda Indonesia, karakter penting yang harus dicontoh semua negara, 'Bhinneka Tunggal Ika'", ujar Obama. Baca disini: kompas.com.

Nah, kalau Obama saja yang notabene warga luar negeri mengakui pentingnya toleransi, akankah kita yang jelas ber-Warga Negara Indonesia cenderung kurang menerapkannya  dalam praktek kehidupan sehari-hari?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun