Saya Memanggilnya, "Mama"

Teruntuk wanita yang dua hari lalu baru berulang tahun.

Selain memperingati hari Kartini, bulan April merupakan hari peringatan yang juga penting bagi wanita yang saya sebut "Mama". Mama adalah "Kartini" di keluarga kami. Sosok yang patut dicontoh bagi anak-anaknya, saya. 

Waktu Mama yang Tersedia Untuk Kami

Meski bekerja, Mama tidak pernah melupakan tugasnya sebagai sebagai ibu rumah tangga. Dari mulai menyiapkan makan, membereskan rumah, mencuci baju, dan kegiatan per-ibu rumah tangga-an yang lain. Dari pagi sampai malam hari, selalu ada saja yang dikerjakan.

 Oya, sebenarnya asisten rumah tangga memang ada untuk membantu, tetapi tidak datang setiap hari. Biasanya minggu. Hari yang juga dimanfaatkan Mama untuk jalan-jalan.

Jika ada hari libur, misalnya Minggu, Mama selalu mengajak jalan-jalan. Meski dekat saja dari rumah tapi indah kan? | dokpri

Mama yang selalu ada saja yang dikerjakan tapi tidak terlihat mengeluh apalagi lelah.

Terlebih di bulan Ramadan, Mama adalah orang yang paling berjasa di rumah.  Yang membangunkan anggota keluarga, yang juga cekatan menyiapkan santap sahur dan buka puasa. 

Mama yang selalu punya wujud jawaban atas tanggapan kami yang cuma bisa bilang "terserah" ketika ditanya mau makan apa. 

Sesekali kami juga pergi jalan-jalan ke tempat yang agak jauh. | dokpri

Terima kasih, Mama. Saya memang tidak bisa membeli waktumu, Ma. Apalagi membayar jasa-jasamu sejak di kandung sampai di usia sekarang. 

Hanya saja jika Mama ada waktu, ingin rasanya membawa Mama ke tempat di mana Mama tidak perlu memikirkan masakan, cucian, dan ruangan yang berantakan.  Semoga kita bisa jalan-jalan lagi, ya Ma. Bagaimana kalau ke sini?

Mengajak Mama ke Hotel Cordela Jogja pasti menyenangkan | Sumber: /omegahotelmanagement.com

Jadi, jika disuruh menuliskan cerita tentang wanita tangguh di bulan Ramadan, Mama menjadi nama yang ada didaftar teratas kandidat saya.  

Sekali lagi, selamat ulang tahun "Kartiniku", Mama terbaik.

Salam,

Listhia H. Rahman