Kenapa harus ada blokir? Karena pasti ada gunanya.
Pernah menjadi yang terblokir atau memblokir? Atau malahan pernah kedua-duanya nih? Kalau masih malu mengaku, cukup jawab saja di dalam hatimu.
Mari mempersempit bahasan. Kali ini yang kita bahas adalah soal blokir media sosial, ya. Bukan yang lain. Menurut KBBI, blokir diartikan sebagai membekukan atau memberhentikan.
Jadi jika itu dihubungkan dengan blokir media sosial sederhananya kegiatan memberhentikan media sosial seseorang. Dalam hal ini maksudnya kita -yang memblokir- menutup akses untuk menjadi tidak ingin tahu lagi sedangkan yang diblokir juga tidak akan tahu-menahu lagi. Memutus hubungan gitulah ya.
Blokir: Solusi?
Tidak ada yang dibuat tanpa maksud dan tujuan. Begitu juga pilihan blokir di media sosial. Pilihan itu ada pasti ada fungsinya, bisa jadi sebuah solusi.
Ada banyak alasan seseorang memutuskan untuk memblokir seseorang lainnya. Biasanya cenderung pada hal-hal yang tidak menyenangkan dan membuat kecewa yang benar-benar sudah paling puncak.
Entah itu bisa karena tidak ingin diganggu mantan pacarnya lagi, gebetan yang ternyata cuma PHP, pacar yang nggak bales chat tapi bisa pasang status atau seorang yang datang cuma pas butuh doang?
Ya, wajar kok. Kita sebagai manusia pasti ingin menghindari ketidaknyamanan. Namun perlu diperhatikan pula bahwa pilihan untuk memblokir juga perlu dipertimbangkan. Jangan sampai yang niatnya menciptakan nyaman malah sebaliknya. Lalu, apa saja yang perlu dipikirkan?
1/ Jangan lakukan saat kamu sedang emosional
Emosi di sini lebih pada emosi marah dan kecewa. Jangan pernah memblokir seseorang ketika kamu sedang dalam kondisi seperti ini. Kenapa?