Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Media Sosial Ikut-ikutan Menuntut Saya Menikah

29 Januari 2019   21:32 Diperbarui: 31 Januari 2019   20:57 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuat dilakoni nek rak kuat diitinggal ngopi | https://unsplash.com

Persoalan hari ini bukan tentang desakan orang dekat, melainkan yang maya tetapi bisa juga ia 'menampar': Media sosial. Makin berat saja bebanmu duhai,jom(b)lo eh singlelillah!

Seiring bertambahnya usia, mau tidak mau pertanyaan 'kapan menikah' memang tidak dapat terhindarkan. Tiap hari berganti, tiap itu juga menikah seperti makin mendekati. 

Walau sisi aneh eh menariknya, sering kali yang menjadi ribut bukan soal si pelaku yang akan menikah melainkan orang-orang yang ada disekitarnya. Yang rasanya lebih antusias dan lama-lama jatuhnya seperti menuntut. Duh, mbokya sabar.

Ketika Media Sosial Ikut-ikut Menuntut 

Bicara soal tuntutan hari ini ternyata tidak hanya berasal dari orang dekat yang wujudnya benar-benar ada melainkan yang bahkan hanya tampaknya ada tetapi nyatanya tidak ada, dunia maya.

Ya, hari ini bukan soal undangan pernikahan teman-teman saja yang kemudian membuat hati ini jadi bertanya-tanya kapan menyusulnya, tetapi media sosial yang juga seolah-olah menyuruh kita membayangkan indahnya pernikahan itu seperti apa lalu kamu jadi ingin cepat-cepat mewujudkannya. Halah.

Media sosial terutama media berbagi foto dan video seperti Instagram dan youtube,misalnya. Unggahan foto-foto atau cuplikan video ala-ala bernuansa pernikahan nan menawan hati  bagaikan oase bagi para pencari ijabkabul. Mulai dari dekorasi, riasan, model pakaiannya, undangannya, souvenirnya, sampai pada pose-pose bridesmaid-nya yang unyu.

Kalau ingin tuntutanmu dibuat semakin deras lagi, kamu juga bisa ciptakan dengan mudahnya. Ikutilah saja dengan sengaja akun-akun media sosial sejenis. Dan...abrakradabra!! Padahal kamu tidak mengenal siapa akun itu, tapi kok ya bisa baper!

Jadi sebenarnya teh yang menutut itu media sosial atau keinginan kita yang muncul ketika melihatnya,yah?

Bukan Sambat, tetapi Percayalah Kami Juga sedang Mengusahakannya

Bukan maksud hati ingin sambat (bahasa jawa :ngeluh). Bukan juga wujud protes bagi orang-orang dekat yang mulai menuntut. Bukan juga sebagai bentuk demo saya untuk menutup media sosial. Memang siapa saya?Kebutuhan media sosial ibarat sudah sejajar dengan konsumsi pangan rumah tangga, primer. Susah digantikan. #eak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun