"...Jangan mau berpacu dalam menikah.Yang mau lari duluan silakan. Siapkan diri , lahir batin. Cinta sama anaknya,harus sanggup juga cinta pada orang tua yang sudah membesarkannya. Semoga menemukan Pria yang bukan saja ganteng wajahnya,tapi juga setia pada keluarga..."- Opa Tjipta
Ada selipan nasihat yang saya dapatkan dari balasan komentar di tulisan Opa seminggu lalu dalam tulisannnya berjudul "Merancang Pernikahan Bukan Hanya Tentang Pestanya". Nasihat yang membuat saya pun tanpa ragu menyetujuinya. Apalagi melihat perjalanan hidup Opa yang juga sudah banyak makan asam garam, tentu nasihatnya bukan hanya omongan belaka tetapi sudah ada bukti nyata. Terutama dalam kalimat beliau yang ini "Cinta sama anaknya,harus sanggup juga cinta pada orang tua yang sudah membesarkannya".
Karena Makin Dewasa, Ada Banyak Hal yang Akan Menjadi Lebih Paham
Termasuk soal cinta. Apalagi sampai yang berujung pada pernikahan.
Semakin kamu beranjak dewasa, semakin banyak kamu berpikir, semakin banyak juga kamu akan menjadi mengerti. Salah satunya soal menikah,yang mau tidak mau akan kamu hadapi dan memang jadi bahasan yang asyik sekaligus ngeri-ngeri sedap apalagi jika itu sudah menjadi pembahasan ditingkat lingkup keluarga besarmu.
Tetapi dari sanalah juga kamu akan belajar banyak tahu dan menjadi sadar. Bahwasanya menikah ternyata tak hanya melibatkan kamu dan dia saja. Juga mau tak mau akan ada keluarga masing-masing yang kelak juga akan dilibatkan.
Jadi menikah itu jangan-jangan adalah kata lain dari menggabungkan keluarga besar selain menyatukan hatimu dan hatinya? Mungkin memang begitu kenyataannya nanti.
"Maka Tak Cukup Sayang dan Cinta Hanya Padaku, Tetapi Juga Orangtuaku"
Ternyata rasa sayang dan cintamu padanya belum cukup. Apalagi jika cita-citamu adalah menikahinya.
Untuk itu, segera temuilah keluarganya, berikan tanda bahwa kedatanganmu adalah bagian dari keseriusan. Ambil hati mereka dengan perlakuanmu yang baik seperti kamu memperlakukan dia, pasanganmu.
Nanti,bukan hanya orangtuanya yang balik memperlakukanmu baik yang kamu terima. Juga semoga restumu jadi dilancarkan.
Namun,juga mesti ingat, karena pasanganmu juga melihat dari caramu memperlakukan keluargamu, maka jangan lupa untuk memperlakukan orangtuamu sendiri dengan baik dengan cinta dan sayang pada mereka dulu.
Bagaimana mau mencintai dan sayang keluarga lain--keluarga pasanganmu-- kalau keluarga sendiri saja tidak?
Disini kamu akan makin mengerti kan.Ternyata bukti sayangmu itu berawal dari caramu memperlakukan keluargamu sendiri. Jadi pastikan cinta dan sayangi mereka dulu, baru ajak dia. #eaaa
Salam,
Listhia H Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI