Mohon tunggu...
Muhlis Hatba
Muhlis Hatba Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pahami dunia dengan belajar kepada siapa saja dan apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cecunguk di Negeri Impian

5 September 2020   11:42 Diperbarui: 5 September 2020   11:46 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesombongan mulai menjamur di jalanan, meninggalkan bibir pantai. Melihat sang Buntal berlagak Hiu seakan sedang mengajari ragam ikan bagaimana cara belajar menggigit dan berenang.

Kezaliman telah merasuki kota, meninggalkan hutan. Tatkala sang Domba berlagak Harimau seakan sedang mengajari para Srigala bagaimana cara belajar mengendus dan berburu.

Ketamakan pun merambat ke dinding-dinding birokrasi, meninggalkan sawah-sawah. Ketika sang Tikus betah mengerat batang-batang anggaran. Bagai mengajari para Babi cara bersarang di lumbung korupsi.

Perilaku para cecunguk seperti Bunglon. Berubah paling jago menjilat dan merambat bagai benalu di pokok yang paling besar. Mengakar dan membelukar di atas ego-ego yang subur. Tertawa membawa duka dan air mata bagi bangsa.

Bone, 050920

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun