Sayangnya saya belum ada kesempatan untuk mewawancarainya langsung. Menurut Intan, Mr. Kim memboyong 6 pelukis Korea untuk melakukan proyek ini. Proses pembuatan lukisan dibutuhkan waktu pengerjaan 2 bulan, setiap hari dari jam 8 pagi s.d. 6 sore. Yang memakan waktu adalah pembangunan yang menghabiskan masa 6 bulan.
Temmy sempat menawarkan jika ada yang tertarik rumah pribadi untuk dilukis seperti ini, mereka menyediakan. Wow, ide yang bagus. Sayang rumahnya belum tersedia.
Baiklah, saya mencoba membuka website yang tertulis di brosur mereka. Ternyata ada dalam bahasa Korea. Weleh-weleh, maafkan saya. Bahasa Ibu saja masih amburadul, apalagi bahasa Korea. Untungnya banyak bagian lainnya tertera dalam bahasa Inggris. Untuk galeri terbagi dalam kategori sebagai berikut ; Masterpiece, Animal, Ocean, Living, Dinosaur, Horror dan Adventure. Dengan sentuhan jari pada kata-kata tersebut, muncullah contoh-contoh lukisan beserta cara berposenya. Aih, ini memang menarik.
Jika cek di brosur, tempat ini dibagi berdasarkan 7 zona. Yaitu  terdiri : Zona Lukisan, Zona Satwa, Zona Laut, Zona Rutinitas, Zona Dinosaurus, Zona Petualangan dan Zona Horror. Favorit saya adalah Zona Satwa dan Rumah Kaca. Mengapa ? Karena menurut saya, gambar dan tata cahaya yang paling tepat ada di zona ini, seperti berfoto dengan hewan asli.Â
Kalau di Rumah kaca, bisa seru-seruan mencari sudut unik berfoto di dalam lorong kaca. Untuk bagian terakhirnya, ruangan ini dipenuhi musik dengan irama menyentak dengan tembakan sinar berwarna-warni yang membuat kami betah berlama-lama mencari momen yang tepat untuk berfoto. Seru juga untuk membuat video dengan gaya tergokil. Tanpa sadar umur kami yang jauh dari umur anak milenial.
Kami beranjak mengambil sepatu di tempat penitipan dan sepanjang perjalanan pulang sibuk melihat gawai. Memilah manakah yang paling layak untuk dibagikan di media sosial. Rasa-rasanya ingin diunggah semua. Ah, pamer foto memang candu baru yang mengasyikkan. (***)
Sumber  : website dan IG magicartjakarta