Mohon tunggu...
Lira VirnaSukaidah
Lira VirnaSukaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa

diam tidak dapat merubah apapun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum Yang Tertahan

24 Agustus 2025   21:16 Diperbarui: 25 Agustus 2025   13:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alina tersenyum. "Mungkin memang harus begitu, Kak. Biar kita tahu bahwa tidak semua rasa, harus dimiliki. Tuhan menciptakan Takdir."

Langit semakin merah. Angin mulai turun membawa wangi rumput basah. Dan di situlah, Alina tahu bahwa hening juga bisa menjadi bentuk doa yang dikabulkan dengan cara berbeda.

Bukan karena cintanya kembali.
Tapi karena akhirnya dia bisa melepaskan, tanpa lagi menyimpan sesak di dada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun