Mohon tunggu...
Lira VirnaSukaidah
Lira VirnaSukaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa

diam tidak dapat merubah apapun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum Yang Tertahan

24 Agustus 2025   21:16 Diperbarui: 25 Agustus 2025   13:34 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Waalaikumsalam, Kak Rendra..." jawab Alina pelan.


"Kamu sehat? Lama ya nggak ketemu," kata Rendra, lalu duduk di kursi teras.


"Alhamdulillah sehat, Kak. Kakak gimana, di Makassar?" tanya Alina, mencoba menyembunyikan debar jantungnya.

"Baik, Lin. Oh iyaa, ini aku ada kue, oleh-oleh ku dari Makassar"


"Aduh, Kak Rendra. Terimakasih ya Kak" Terima alina dengan senyum kakunya itu. 

"Lin, sekarang aku pulang bukan cuma karena sudah selesai S2. Tapi karena aku punya alasan lain... yang harus kusampaikan ke orang tuaku."


Alina menoleh. "Alasan apa, Kak?"


Rendra hanya tersenyum. "Nanti ya, aku cerita. Tapi semoga kamu mau dengar."

Semenjak pertemuan pagi itu, Rendra mulai sering datang ke rumah Alina. Kadang hanya untuk berbincang sebentar dengan ayahnya, kadang hanya menitip salam lewat ibunya. Tapi tidak jarang, mereka duduk berdua di teras rumah, membicarakan hal-hal ringan seperti cuaca, berita desa, atau masa kecil mereka yang dulu sering bermain sepeda bersama. 

Namun ada satu hal yang tidak pernah Rendra bicarakan, tentang alasan sebenarnya ia pulang.

Hingga suatu sore, ketika langit mulai jingga, Rendra datang dengan raut yang sedikit berbeda. Bukan murung, tapi seperti seseorang yang sedang memikul keputusan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun