Mohon tunggu...
Lira VirnaSukaidah
Lira VirnaSukaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa

diam tidak dapat merubah apapun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum Yang Tertahan

24 Agustus 2025   21:16 Diperbarui: 25 Agustus 2025   13:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap rasa, pasti selalu melangitkan do'a untuk pemiliknya. Tapi terkadang, do'a yang melangit bagai rasa yang tak pernah terasa. Tidak kembali, tidak terbalas. Mungkin hening itu juga jawaban tuhan.

 Seperti do'a-do'a yang tak kembali, begitulah rasa cinta yang disimpan Alina selama bertahun-tahun...


"Lin, nak Rendra udah pulang ya dari Makassar" Tanya ibunya  kepada Alina yang sedang memotong sayur di dapur.


"Alina kurang tahu, Bu. Emangnya kak Rendra sudah selesai S2-nya di Makassar?" Saut Alina.


"Kata ibunya sih udah nak." Jawab ibu. 

Hati Alina berbisik 'benar ya, kak Rendra udah pulang' raut wajah alina kelihatan semringah. Karena kabar bahagia menghampirinya. 

Suatu pagi, terdengar suara motor berhenti di depan rumah.


"Ibu... itu suara motor siapa?" tanya Alina sambil merapikan kerudungnya.


"Kayaknya Rendra, nak. Coba aja keluar, salamin."


Alina ragu. Tapi langkah hatinya lebih cepat dari langkah kakinya. Ia keluar, dan benar di teras, berdiri seorang laki-laki berjaket hitam. Senyumnya tak berubah, hanya matanya kini lebih dalam seperti menyimpan perjalanan panjang.

"Assalamualaikum, Lin..." sapa Rendra.
Alina terdiam. Dunia seakan menyempit hanya ada mereka berdua di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun