Mohon tunggu...
Muhammad Lintar Hendawan Yusman
Muhammad Lintar Hendawan Yusman Mohon Tunggu... -

No Biografi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

OBJEK WISATA KABUPATEN TEMANGGUNG

5 Desember 2010   10:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:00 18662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://4.bp.blogspot.com/_j_Ej4om1PXY/SuKlNK9H8UI/AAAAAAAAAA8/wfHWNQMMc5k/s320/jumprit-2%5B1%5D.jpg

PROSPEK PENGEMBANGAN
Meski merupakan monumen langka di jawa tengah, monumen Meteorit di desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, itu sebenarnya belum terlalu banyak memberikan wahana pendidikan kepada para pengunjung, yang selama ini didominasi oleh wisatawan lokal.
Kesan yang sering kali muncul adalah pengunjung umumnya datang karena didorong oleh rasa penasaran, belum sampai pada kesadaran untuk melihat fenomena alam bernama meteor. Tidak heran apabila begitu melihat dari dekat, terutama pecahan meteor yang tertanam pada bagian atas monumen, pengunjung biasanya langsung pulang.
Kalau pun masih bertahan di Wonotirto, pada umumnya mereka ingin menikmati kesegaran udara di kaki gunung sumbing tersebut, sembari melihat panorama alam yang indah. Dilain hari, ketika mereka datang lagi kemonumen, nyaris tidak ada sesuatu hal baru yang membuat mereka penasaran.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk menambah wahana pendidikan  disekitar monumen meteorit. Misalnya membangun perpustakaan ataun museum mengenai meteor dan fenomena alam diruang angkasa. Materinya bisa berupa replika, buku-buku, ensiklopedi, bahkan pecahan meteor  yang jatuh di tempat lain.
Penambahan ruang publik, seperti gazebo dan taman bermain anak-anak, juga dapat menjadi salah satu siasat jitu untuk mengundang kembali para wisatawan lama, sekaligus dapat menarik minat calon wisatawan baru. Melalui berbagai upaya tersebut, monumen meteorit diharapkan bisa lebih dikenal masyarakat bukan hanya dari kabupaten temanggung saja, melainkan juga dari berbagai daerah lain di jawa tengah.
Pengembangan monumen meteorit sebenarnya cukup prospektif, karena didukung oleh dua objek wisata lainnya. Yaitu keberadaan goa wonotirto yang berada didesa yang sama, serta objek wisata alam pegunungan dengan latar belakang gunung sumbing.

GOA LAWA

Goa Lawa merupakan objek wisata yang sangat tepat bagi kawula muda, atau siapapun yang berjiwa muda, untuk melakukan wisata petualang menantang alam, misalnya menjelajah semak-semak dan lembah didalam gua.
Goa ini terletak dilembah sungai bodri, tepatnya di Desa Ngalian, Kecamatan Bejen. Desa ini berada di tapal batas kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal. Dilembah ini terdapat sebuah bukit terjal, dan pada kaki bukit itulah terdapat goa lawa yang indah, terbuat dari bebatuan kapur dengan stalagtit dan stalagmite yang memikat.
Disebut  goa lawa, karena didalamnya banyak dijumpai kelelawar, yang dalam bahasa jawa disebut lawa. Dulu, goa ini jarang dikunjungi orang, kecuali bagi mereka yang ingin bertapa.
Lokasinya mudah dijangkau, karena jaraknya hanya sekitar 300 meter dari jalan raya Temanggung-Kendal. Beberapa waktu lalu, Mahasiswa dari akademi Pariwisata Semarang mengadakan kuliah kerja nyata di Kecamatan Bejen dan melihat betapa besar potensi wisata di sekitar goa tersebut.
Masyarakat Desa Ngalian memiliki tradisi yang bisa dijadikan pendukung wisata, yaitu ritual yang disebut Lampet Dhawuhan.
Dalam ritual ini, siapapun yang menjabat kepala desa harus berkumur air di kali Bodri, kemudian berjalan di pematang sawah, sambil menyemburkan air bekas kumuran ke sawah tempat bertanam padi.

PROSPEK PENGEMBANGAN
DALAM pengembangan objek wisata Goa Lawa, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menarik minat kunjungan wisatawan, terutama dari luar Kabupaten, antara lain:
a.    Membangun bumi perkemahan dan camping ground.
b.    Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang terkait denga kegiatan wista petualangan, misalnya outbond dan adventure zone yang menjadi tren orang-orang di perkotaan, hingga arena cross country.
c.    Membangun sarana dan prasarana olah raga alternatif, seperti motocross, off-road dan sebagainya.
d.    Mendirikan homestay, wisma, vila, maupun bentuk penginapan lainnya yang bernuansa pedesaan.
e.    Membangun agrowisata perkebunan di sekitar Goa Lawa.
f.    Membangun kios-kios cenderamata, serta toko perlengkahan kemah.
Pembangunan berbagai sarana dan prasarana pendukung wisataitu dilakukan untuk meningkatkan keramaian di sekitar objek wisata inti.
Beberapa kegiatan ini bisa ditangani langsung oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung, tetapi bisa juga didelegasikan kepada pemerintah desa/kecamatan, pihak ketiga (investor lokal/nasional), atau kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal.

GOA WONOTIRTO

Kabupaten Temanggung juga memiliki beberapa objek wisata goa. Setidaknya ada dua goa yang potensial untuk dikembangkan, yaitu Goa Wonotirto dan Goa Lawa. Sesuai dengan namanya, Goa Wonotirto terletak di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu.
Goa ini ditemukan masyarakat desa setempat pada tahun 2002. Lokasinya berada di kaki Bukit Juranggrawah, sekitar 1 km dari pusat desa. Sebagaimana kawasan di lereng gunung lainnya, desa Wonotirto memiliki panorama alam pegunungan yang indah, karena terletak dalam rangkaian kawasan wisata Gunung Sumbing.
Sayangnya, hingga kini jalan menuju Goa Wonotirto belum beraspal. Bahkan harus naik- turun bukit hampir 1 km dari jalan desa. Beberapa speleolog (ahli dalam bidang kegoaan) dari berbagai daerah pernah datang meneliti Goa Wonotirto. Kesimpulan mereka, goa tersebut layak dikembangkan sebagai kawasan wisata.
Saat ini mulai dibenahi, terutama untuk mendukung pengembangan wisata alam Gunung Sumbing. Pembenahan yang sudah dilakukan antara lain melebarkan ruang Goa yang selama ratusan tahun tertutup longsoran tanah. Kini ruang yang sudah terbuka sepanjang 20 meter, dengan lebar 2 meter dan tinggi juga 2 meter.
Antusias warga untuk mengembangkan goa ini cukup tinggi. Apalagi letaknya dekat Monumen Meteorit yang diresmikan tahun 2002.

POTENSI PENGEMBANGAN

OBJEK wisata goa seringkali dianggap sebagai salah satu genre pariwisata yang relatif statis. Alasannya, tidaklah mungkin untuk mengubah kondisi didalam goa apalagi mengubah struktur stalagtit dan stalagmitnya.
Tetapi bukan berarti objek wisata goa tidak bisa dikembangkan dan tak mampu mendatangkan wisatawan.Goa Wonotirto, misalnya, sangat memungkinkan untuk dikembangkan sebagai objek wisata andalan.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara lain membenahi kawasan internal (untuk mencapai syarat minimal kelengkapan sebuah goa) dan syarat eksternal (meningkatkan keramaian di sekitar goa).

Pengembangan Kawasan Internal :
a.    Melanjutkan pembukaan ruang didalam goa, hingga mencapai batas maksimal. Biasanya ujung dari rongga di dalam goa berakhir pada sebuah terowongan air.
b.    Memberi beberapa penerangan di dalam goa, sehingga terlihat lebih indah. Hal inilah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kebumen terhadap goa Jatijajar yang mampu menyedot banyak wisatawan dari luar daerah.

Pengembangan Kawasan Eksternal
a.    Membangun bumi perkemahan dan camping ground.
b.    Menyelenggarakan aneka kegiatan yang terkait dengan berbagai kegiatan wisata petualangan, seperti outband, adventure zone, dan arena cross country.
c.    Membangun prasarana olah raga alternative seperti motorcross, off-road, dan lain-lain.
d.    Mendirikan homestay, wisma, atau penginapan khas pedesaan.
e.    Membangun agrowisata perkebunan disekitar Goa Wonotirto.
f.    Membuat jejaring wisata dengan objek wisata terdekat, terutama dengan Monumen Meteorit dan Prasasti Gondosuli (keduanya juga berada di Kecamatan Bulu), Candi Pringapus dan Umbul Jumprit (Kecamatan Ngadirejo), serta taman rekreasi Pikatan Indah (Pikatan Water Park) dan Taman Rekreasi Kartini di Kota Temanggung.
Dua kegiatan pengembangan ini, baik internal maupun eksternal, bisa ditangani langsung oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung, didelegasi kepada Pemerintah desa dan kecamatan, pihak ketiga (investor), atau kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak ketiga.

MONUMEN BAMBANG SUGENG

Disebelah timur Terminal Bus Kota Temanggung terdapat sebuah bukit kecil. Disitulah berdiri tegak monument Bambang Sugeng, yang selama bertahun-tahun menjadi objek wisata bernuansa sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimasa perang kemerdekaan.
Lokasi monument ini tidak jauh dari taman makam pahlawan, tepatnya disisi timur jembatan Kranggan. Tetapi siapakah Bambang Sugeng? Beliau adalah prajurit TNI, yang dengan pangkat terakhir mayor jendral, yang pernah ditugaskan diTemanggung.
Bambang Sugeng pernah memimpin pasukannya saat Agresi Militer I (1947)dan Agresi Militer II (1948). Ada sebait puisi yang ditulis Bambang Sugeng, dan hingga sekarang masih dapat disaksikan para pengunjung Di Monumen tersebut:” Aku rela, aku tak kecewa, gugur demi nusa bangsa”.
Ya, pasukan Bambang Sugeng memang bertempur dengan gagah- berani, meskipun harus kehilangan sekitar 3.500 prajuritnya, dalam pertempuran melawan Belanda di alur Kali Progo. Sebelum Berperang melawan Belanda, Bambang Sugeng juga memimpin perlawanan menghadapi balatentara Jepang.
Banyak tentara Jepang yang ditawan, namun semuanya mengaku di perlakuan dengan sangat baik oleh Bambang Sugeng. Bahkan di monument ini pun terdapat batu prasasti yang ditulis tentara Jepang yang di tawakan pasukan Bambang Sugeng. Tulisan dengan huruf kanji itu berbunyi “Wampo Daiwa Daigetzu”, yang berarti “ seluruh dunia sekeluarga”.
Para tawanan yang diperlakukan dengan sangat baik itu merasa berhutang budi kepada Bmbang Sugeng.
Untuk membalasnya, sampai kini banyak warga Jepang, terutama anggota keluarga eks tawanan, melakukan kunjungan rutin ke Monumen Bambang Sugeng.

PROSPEK PENGEMBANGAN
SELAMA kesadaran masyarakat Indonesia terhadap sejarah dan perjuangan para pendahulu dalam membela bangsa-negara masih kurang, maka objek wisata seperti museum monument perjuangan tetap saja kurang mendapat perhatian yang layak.
Masyarakat masih menganggap berwisata ke kawasan pegunungan dan pantai lebih menyenangkan. Tradisi berwisata masyarakat seperti ini perlu dibenahi secara bertahap, setidaknya ditemanggung. Instisusi pendidikan formal, terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, perlu diminta berpartisipasi dengan cara menjadwal kunjungan mereka ke monument Bambang Sugeng.
Tentu sulit “melibatkan” peranserta masyarakat, khususnya dari kalangan pendidikan, apabila tidak ada penambahan daya tarik dikawasan wisat itu sendiri.
Dengan pertimbangan itulah, maka objek wisata bernuansa sejarah perjuangan bangsa seperti monument bambang sugeng ini perlu dilengkapi dengan museum khusus yang menceritakan keprajuritan diwilayah eks parisidenan kedu, atau setidaknya di kabupaten temanggung. Apalagi selama ini cukup banyak kunjungan warga jepang ke monument tersebut.
Dalam jangka menengah, objek wisata ini juga bisa dilengkapi dengan wahana permainan “ perang-perangan” yang sekarang menjadi tren wisata petualangan bagi kawula muda diperkotaan. Apabila pengunjung makin meningkatkan, boleh juga ditambahkan sarana dan prasarana lainnya seperti kios cenderamata, taman bermain anak, dan lain sebagainya.

PIKATAN WATER PARK
Pikatan telah dikenal oleh masyarakat diluar Kabupaten Temanggung memiliki daya tarik tersendiri karena selain Sumber airnya yang begitu besar dan menyimpan legenda, juga karena terdapat fasilitas kolam renang berstandart Nasional yang sering digunakan untuk ajang lomba renang tingkat Regional dan Nasional.  Saat sekarang ini obyek wisata kolam renang Pikatan yang terletak di Desa Mudal Kecamatan Temanggung semakin terlihat merupakan embrio wisata yang reprensentatif dan dapat diandalkan karena telah dikembangkan menjadi wahana permainan air “PIKATAN WATER PARK” namun demikian masih diperlukan pengembangan guna penyempurnaan. Oleh karena itu dari komoditas yang sudah ada tersebut masih diperlukan investasi untuk :
Nama  : Obyek Wisata Pikatan Water Park.
Potensi Pengembangan :

Pembangunan Wahana permainan air (water slide, flaying fox, kolam renang prestasi, penggung hiburan, dan kawasan budidaya ikan air tawar.
Lokasi : Desa Mudal kec. Temanggung Kab. Temanggung.
Areal : Lahan milik Pemkab Temanggung 4,5 ha.
Potensi Pendukung :
-    Lahan untuk budidaya ikan.
-    Lahan milik Pemda 4,5 Ha, namun untuk pengembangan sebagian tanah milik masyarakat dapat dibebaskan.
-    Rumah makan ikan bakar.
-    Telah dibangun water boom namun masih perlu penyempurnaan.
-    Lokasi cocok untuk area outbound.
-    Penerangan dari PLN.
-    Suhu udara 20  25 0C .
-    Ketinggian 500  1500 dpl.

REST AREA TERPADU PRINGSURAT
Pringsurat merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Temanggung yang letaknya paling strategis karena terletak dijalur utama yang menghubungkan Jogja-Solo-Semarang “Joglosmar” melalui Magelang. Pringsurat yang terkenal dengan sentra komoditas buah Klengkeng di Kabupaten Temanggung, saat ini juga merupakan daerah perluasan/pengembangan Industri dikawasan timur Kab. Temanggung. Perusahaan-perusahaan besar telah berdiri dikawasan ini. Oleh karena itu daerah Pringsurat merupakan wilayah yang membutuhkan investasi guna pembangunan :
Nama : Rest Area Pringsurat.
Potensi pengembangan :

-    Membangun SPBU : 5.550 M2.
-    Memanfaatkan kebun pemda sebagai agro wisata perkebunan, pengembangan dan budidaya  tanaman klengkeng yang sudah ada agar bisa berbuah terus menerus tanpa kenal musim sekaligus cara pengawetan buah /pengalengannya.
-    Demplot deversivikasi tanaman sebagai wahana pengembangan tekhnologi pertanian/perkebunan budidaya, sekaligus sarana belajar bagi petani pembudidaya.
-    Pembangunan sarana promosi dan transaksi dari produk-produk home industri yang ada di Temanggung.
-    Pembangunan/pemanfaatan bangun an yang sudah ada untuk kedai kopi khas Temanggung yang telah memiliki sekitar 12 rasa dan yang terunik ada pada produk Purwaceng, sekaligus untuk terminal buah dan sayuran.
-    Convention hall : 1510 m2.
-    Lahan parkir : 8600 m2.
-    Restoran : 900 m2.
-    Restoran saung :850 m2.
-    Out bond senter : 10440 m2.
-    Cottage : 100 m2.
Lokasi : Desa Pingit Kec. Pringsurat Kab. Temanggung
Areal : Lahan milik Pemkab Temanggung ± 5,4 ha  dan milik penduduk 15 ha dicukupi dari pembebasan tanah masyarakat sekitar.
Potensi Pendukung :
-    Lahan untuk budidaya perkebunan dan   Kawasan industri.
-    Sebagian tanah milik masyarakat dapat dibebaskan.
-    Sudah berdiri kios-kios termasuk fasilitas WC Umum.
-    Lokasi cocok untuk area outbound.
-    Penerangan dari PLN.
-    Suhu udara 20  25 0C .
-    Ketinggian 500  1500 dpl .
-    Pengelolaan didukung masyarakat.

POTENSI AGROWISATA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun