Masih sebentar ia ada di sini.
Belum lama, tak lebih dari enam bulan ia menjajaki hari.
Mei dua ribu Sembilan belas yang lalu,
Ia harus melangkahkan kaki keluar dari rumah, lagi.
Banyak yang mirip dengannya, memang tak hanya satu,
Dua, tiga, sepuluh, seratus ribu.
Tiap pagi dan malam berdesakan di dalam transjakarta,
Atau rela menjadi pepes manusia di perjalanan pulang-pergi kereta rel listrik arah Bekasi.
Ada jutaaan rupa,
Berharap masa depan nanti bisa dijalani dengan lapang dada.
Bapak/ibu DPR yang tercinta,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!