Jika kita ingin menciptakan ekosistem rekrutmen yang lebih sehat, beberapa hal ini patut dipertimbangkan:
Kembalikan Tujuan Rekrutmen ke Akar
Bukan mencari kandidat yang paling sempurna di atas kertas, tapi yang paling tepat untuk tumbuh bersama perusahaan.Kuatkan Kolaborasi HRD dan User
Rekrutmen bukan proses satu arah. HRD perlu duduk bersama user untuk memahami kebutuhan tim secara nyata.-
Gunakan Teknologi dengan Empati
ATS boleh digunakan, tapi jangan sampai menghilangkan sisi manusiawi dari proses seleksi. Berikan Ruang untuk Potensi, Bukan Hanya Pengalaman
Pelamar muda, pemula, atau bahkan yang alih profesi pun bisa jadi aset jika diberi kesempatan berkembang..Jadikan Proses Rekrutmen sebagai Cermin Budaya Kerja
Jika sejak proses rekrutmen perusahaan menunjukkan empati, kejelasan, dan keterbukaan, maka itu mencerminkan seperti apa budaya kerja di dalamnya.HRD Harus Ingat Tujuan, Bukan Sekadar Prosedur
Rekrutmen adalah proses yang vital, bukan hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk hidup banyak orang. HRD berada di posisi penting sebagai penentu awal arah masa depan seseorang. Maka penting bagi HRD untuk tidak sekadar menyaring demi efisiensi, tetapi benar-benar memahami apa yang sedang dicari manusia yang bisa berkontribusi, bertumbuh, dan menjadi bagian dari perjalanan panjang sebuah organisasi.
Mungkin sudah saatnya kita bertanya ulang Apakah kita sedang mencari yang tepat, atau hanya yang terlihat cocok di atas kertas?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI