Mohon tunggu...
LINES
LINES Mohon Tunggu... Relawan - LDII News Network

Menulis adalah cara untuk berbagi perspektif. Saling menghargai adalah kunci untuk bertukar perspektif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Historiografi Pembebasan untuk Indonesia di Era Milenial

13 Agustus 2021   05:41 Diperbarui: 13 Agustus 2021   05:48 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para seniman tari topeng di Jawa awal pada awal abad 20. Dok. US Library Of Congress 

Sepanjang sejarah, rakyat telah bergulat untuk membebaskan diri dari tirani, ketidakadilan, kebodohan, kemiskinan, dan sebagainya, yang semuanya itu merupakan lawan dari masyarakat sipil yang menjadi cita-cita bersama masyarakat Indonesia Baru sekarang ini. Jadi "perspektif kerakyatan" akan sangat mewarnai pendekatan historiografi pembebasan.

Berpijak pada Masalah Kekinian

Oleh karena historiografi pembebasan memiliki komitmen terhadap persoalan kekinian, maka penulisan sejarah perlu menggunakan point of departure dari persoalan kekinian juga. Dengan demikian, historiografi akan menjadi pelita kegelapan masyarakat dalam memahami masa kini dan selanjutnya dapat membangkitkan semangat untuk mengubah kondisi saat ini guna mencapai kejayaan masa depan Indonesia Baru.

Selanjutnya, penulisan historiografi pembebasan mensyaratkan cara berpikir dekonstruktif. Terdapat banyak salah kaprah baik dalam penggambaran  maupun judgement terhadap berbagai peristiwa sejarah Indonesia. 

Selama ini misalnya, banyak sejarawan Indonesia dalam menggambarkan periode perang kemerdekaan lebih memberikan penilaian "positif" terhadap strategi diplomasi dan konsesi ekonomi serta politik yang diberikan kepada bangsa asing yang hingga sekarang ini menjadi sumber ketergantungan Indonesia. 

Sementara itu, kekuatan-kekuatan rakyat yang menginginkan kemerdekaan 100% dipandang sebagai ekstremis. Pandangan semacam itu, sama persis dengan yang dimiliki oleh kolonialis Belanda pada waktu itu. 

Celakanya hampir semua orang Indonesia juga berpandangan seperti itu, karena guru-guru sejarah juga mengajar para muridnya seperti itu. Dan masih banyak mitos serupa itu yang harus diruntuhkan.

Pertanyaan yang lebih detail juga dapat diajukan untuk masalah-masalah aktual lain yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, seperti: ketergantungan, kemiskinan yang semakin akut, ketidakadilan yang masih merajalela, eksploitasi, korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, birokrasi, gender, dan sebagainya. 

Jika hal itu dilakukan oleh para sejarawan Indonesia, maka historiografi pembebasan betul-betul akan dapat membebaskan pikiran masyarakat dari kungkungan mitos, ketidaktahuan, salah tafsir, manipulasi, dan sebagainya terhadap masa lampau, yang pada gilirannya sangat menentukan cara pandang masyarakat terhadap persoalan masa kini dan harapan masa depan.

Para seniman tari topeng di Jawa awal pada awal abad 20. Dok. US Library Of Congress 
Para seniman tari topeng di Jawa awal pada awal abad 20. Dok. US Library Of Congress 

Historiografi Pembebasan dan Pendidikan Sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun