Mohon tunggu...
Linda Patimasang
Linda Patimasang Mohon Tunggu... Guru -

Lahir di Balikpapan dan belajar disana hingga tamat SMP. Melanjutkan studi di Muntilan dan Yogyakarta. Pernah bekerja sebagai guru privat Bahasa Inggris, tutor Bahasa Indonesia untuk orang asing, reporter dan penyiar radio, MC, penulis di sebuah majalah komunitas, dan saat ini mengajar di sebuah sekolah internasional di Jakarta. Suka menulis, membaca, mendengarkan musik, nonton, travelling, dan berkeliaran di dunia maya. Saat ini tinggal bersama anak lelakinya di Jakarta dan berharap tetap memiliki ruang untuk mengaktualisasiakan diri dan mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"It's Not Always About You..."

27 Oktober 2009   13:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:31 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah tayangan reality show kesukaan saya, sang tokoh utama, yang merupakan model, designer, dan pemilik lisensi fashion terkenal, sedang mempersiapkan sebuah pesta kejutan untuk sang suami . Ibu 2 putri cantik ini mengerahkan seluruh karyawannya untuk ikut terlibat di dalam persiapan acara ini.
Ibu ini merupakan sosok yang sangat perfeksionis. Beliau memperhatikan setiap detil acara yang akan digelar, termasuk (tentu saja) pakaian yang akan dikenakannya. Setelah mencoba beberapa pasang gaun, akhirnya dia pun memutuskan untuk mengenakan sebuah gaun berwarna abu2, mengikuti lekuk tubuh, berkesan glamor bling bling, dan (pastinya) seksi bukan kepalang. Tolong diingat, seksi yang saya maksud adalah 'pantas dan tidak seronok.'
Penata gaya pribadinya setuju dengan pilihannya, dan yang lebih penting baginya adalah kedua putrinya tidak keberatan dengan gaun tersebut.

Tak berapa lama kemudian, putri pertamanya keberatan untuk mengenakan gaun yang telah melekat di badannya. "I don't like this gown," katanya dengan wajah kesal. Tak dijelaskan mengapa tiba2 ia tidak menyukai pakaian yang telah dia kenakan sejak 1 jam sebelumnya itu. Sang ibu pun membujuknya dengan mengatakan, "It's not always about you, honey; nor about me. It's about your daddy having a birthday." Ia mengatakannya dengan mimik muka yang serius sambil menatap dalam2 mata putri nya. Dan, setelah itu, putrinya mengangguk tanda mengerti dan memberikan sebuah ciuman sayang pada sang Ibu.
Pesta berjalan meriah dan sang Ayah terlihat senang dengan pesta kejutan yang digelar besar2an itu.

Kata2 tersebut betul2 mengingatkan saya, bahwa tidak semua yang saya lakukan memang diperuntukkan untuk kepentingan saya. Kadang2 saya harus merelakan kepentingan saya digantikan oleh kepuasan orang lain. Dan ini sangatlah tidak mudah. Bayangkan saja, saya harus mengesampingkan kepuasan batin saya, dan memikirkan apakah orang lain akan puas dengan apa yang akan saya lakukan. Coba, bagaimana bisa saya mengukur kepuasan seseorang tanpa adanya kepuasan batin diri sendiri yang saya dapatkan?

Walaupun sulit dilakukan, tapi rupanya hal ini sangat wajar terjadi. Itulah yang kadang disebut orang "Lain di mata, lain di hati." Yang tampak di luar belum tentu mewakili perasaan di dalam hatinya.
Pertanyaannya adalah seberapa pentingnyakah hal ini kita lakukan? Seberapa seringnyakah kita boleh melakukannya? Saya rasa, tidak boleh terlalu sering ya…lama2 kita bisa disangka orang punya dua kepribadian lageee…(atau memang iya?)

Pentingkah?
It depends.

Kalau kita lihat bagaimana si Ibu memohon kepada putrinya, bahwa gaun yang dia kenakan itu sudah pantas dan bisa membuatnya tampil mempesona di hari ulang tahun sang ayah, tentu hal ini bisa dimaklumkan. Karena di hari ulang tahun itu, pastinya akan hadir sejumlah tamu2 yang tidak ingin melihat putri si empunya hajat memakai piyama atau baju 'seadanya' (Ingat, Ibunya adalah seorang designer, model, etc.)
Akan menjadi sangat aneh dan akan menimbulkan banyak pertanyaan, salah satunya seperti "Gak ada baju lain,apa??"

"It's about your daddy having a birthday…"

"It's about your grandmother coming from the South to watch you perform on stage…"
(Whereas you are so nervous and do not feel like performing)

"It's about the whole family waiting for your final exam to come, and therefore, your graduation…"
(Whereas you choose to deal with your part time jobs, not to all the subjects and theories)

"It's about your mother waiting for the time you get married…"
(Whereas the man who wins your mother's heart is not your type at all - and you think, is not suitable for you)

Ups! Untuk yang terakhir ini, marilah kita tanyakan kembali dalam hati. Bila anda di posisi ini, akankah anda rela mengesampingkan kepentingan anda?

-Linda Patimasang-

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun