Mohon tunggu...
Linda Khaerani
Linda Khaerani Mohon Tunggu... -

Kp. Nagrak - Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI KEJORA DALAM PURNAMA

27 Februari 2015   19:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:24 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KEJORA DALAM PURNAMA

Apa yang kau rasakan ketika dunia mengharuskan engkau tetap ada, sedang hadirmu seolah tak lagi berharga? Tidaklah ada perasaan ragu dalam benakmu akan ada dan tiadamu?

Itulah yang selama ini dirasakan Adinda. Ia merasa segala kelebihan yang ia punya tak bermakna tanpa kehadiran sosok lelaki yang menyayanginya. Bagaimana tidak, diusianya yang telah 17 tahun, ia tak juga punya pacar.Baca juga Puisi Cinta Abadi Padahal Adinda hampir tanpa cela. Ia gadis pintar, baik, cantik dan dari golongan orang berada. Hingga ia harus terus mengarang cerita pada semua tuk menutupi semua itu. Dan berhasil ia sukses menipu semua orang dengan Sandiwara. Termasuk Aditya, orang sekaligus sahabat yang selama ini diam-diam mengagumi adinda. Dan kekaguman itu, telah berubah menjadi perasaan cinta. Perasaan yang sebetulnya dirasakan Adinda terhadap Aditya. Tapi Adinda harus memendam perasaannya itu karena Aditya pun ternyata seperti Adinda. Demi menutupi kenyataan yang sebenarnya bahwa ia juga belum pernah punya pacar, ia berbohong. Aditya mengaku dirinya telah memiliki kekasih.

Tapi sepandai-pandainya orang menyembunyikan bangkai, akhirnya tercium juga. Itu pula yang terjadi pada Adinda. Tepat di malam prom, Aditya mengetahui identitas Adinda yang masih sendiri. Bahkan, malam itu seolah menjadi malam kejujuran hati 2 insan yang selama ini menderita karena keadaan. Malam itu jadi saksi pengakuan 2 hati yang saling menyayangi. Itulah sebabnya kenapa guru mereka selalu mengingatkan. Bahwa Honesty is The Best Policy, dan karena kejujuran pulalah, Akhirnya mereka bisa hadir ke pesta Promnight sebagai Ratu dan Pangeran sesungguhnya.

Created by:

Dien’S

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun