Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fabel] Persahabatan Akil dan Noya [Bagian 5]

5 Januari 2019   11:53 Diperbarui: 5 Januari 2019   12:07 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hai Noya! Lihatlah aku membuat ini untukmu. Ayo kita main!" ajak Akil dengan penuh semangat.

Mata Noya terbelalak. Lalu tangan mungil Noya pun mengusap air mata yang membasahi pipinya sedari tadi. Ibu Noya hanya terdiam, hendak melihat apa yang akan dilakukan oleh Akil dan Noya selanjutnya.

"Itu apa?" tanya Noya dengan suara yang berat karena kelamaan menangis.

"Ini keris-kerisan. Untuk main perang-perangan. Ayo kita main di luar. Tapi kamu minum dulu ya, kan kamu habis nangis. Nanti tenggorokannya sakit kalau kamu tidak minum," suruh Akil kepada Noya.

Ibu Noya kagum melihat Akil yang rajin dan cerdas. Ada banyak kelebihan Akil, tetapi ada kekurangannya juga. Ibu Noya menyadari, mereka masih anak-anak yang belum bisa bersikap sempurna.

Akil dan Noya lalu pergi ke luar rumah. Bermain perang-perangan dan sesekali tertawa bersama. Nampaknya mereka sudah mulai akur dan saling menjaga. Tetapi, Ayah dan Ibu Noya masih mengawasi mereka dari dalam. Jika ada sesuatu hal yang saling menyakiti, supaya cepat teratasi oleh orang tua Noya.

"Nampaknya mereka sudah bisa rukun. Ayah kerja dulu, ya! Tetapi tetap awasi mereka," kata Ayah Noya kepada Ibu Noya.

"Baiklah, Ayah! Hati-hati di jalan. Semoga kerjaan Ayah mendapat berkah!" kata Ibu Noya sambil mengantarkan ayah Noya ke depan pintu rumah untuk pergi bekerja.

Noya dan Akil pun bersalaman sambil mencium tangan Ayah Noya.

"Hati-hati, Paman!"

"Hati-hati, Ayah!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun