Namun, lebih dari itu, self-love juga tentang belajar untuk menciptakan ruang hening bagi diri sendiri, baik secara fisik, mental dan emosional, untuk kita dapat memulihkan diri dari lelah yang dirasakan.
Misalnya dengan berani mengatakan "tidak" pada tuntutan yang menguras energi, pada waktu-waktu tertentu saat kita butuh waktu untuk istirahat atau rehat dari aktivitas yang dirasa cukup berat bagi diri sendiri, baik tubuh maupun batin.
Di saat ini kamu dapat meluangkan waktumu sejenak, misalnya : untuk jalan santai di pagi hari, meski hanya menikmati udara pagi yang segar, menikmati secangkir teh atau kopi di sore hari sepulang bekerja, atau untuk sekedar membaca buku favorit saat waktu istirahat dari kesibukan, dan lain-lain.
Karena dengan menjaga kenyamanan diri sendiri terutama emosional kita, maka hati kita pun akan dapat lebih tenang dan damai, sehingga saat ada masalah, kita dapat berpikir dengan lebih jernih dan rasional, tidak didominasi emosi yang muncul karena kepenatan, kejenuhan dan kebosanan.
Inilah perlunya mencintai diri sendiri, karena kita butuh mendengarkan intuisi dari suara hati kita, Â karena suara hati juga bagian dari proses mencintai diri sendiri, terutama untuk memahami perasaan sendiri, yang seharusnya tanpa unsur menghakimi, yaitu dengan cara memberikan ruang bagi emosi yang ada, tanpa merasa harus menekan atau mengabaikannya.
Karena saat kita terbiasa mengabaikan "bisikan" atau suara hati dalam diri, seperti memaksakan diri bekerja padahal sudah merasa capek, atau tetap berada dalam hubungan yang toxic, walau itu mungkin sebenarnya mengkhianati suara hati diri sendiri, yang pada akhirnya, jika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan akan menyebabkan penyesalan terhadap keputusan atau kegiatan yang telah dilakukan.
Maka dengan mencintai diri sendiri, kiita dapat mengenali diri dengan lebih jelas terhadap suara-suara dari dalam hati kita. Â Kapan diri ini butuh waktu untuk sendiri, kapan butuh dukungan, dan kapan harus berhenti sejenak untuk beristirahat atau berpikir dahulu sebelum bertindak dan lain sebagainya.
Suara hati akan menjadi kompas internal yang membimbing kita dalam menentukan setiap langkah perbuatan. Jadi, kita pun akan mulai peka terhadap kebutuhan batin, sehingga kita dapat membangun kepercayaan bahwa diri kita layak diperhatikan,
Di sini kita dapat memulainya dengan melakukan hal-hal yang benar-benar bermanfaat dan membahagiakan jiwa, meski itu sekecil apapun, karena kita menyadari bahwa kebahagiaan kita adalah prioritas yang valid. Â Di mana itu berarti kita harus aktif menciptakan kebahagiaan untuk diri sendiri, yang harus kita lakukan sendiri.
Karena kebahagiaan ini bukanlah sesuatu yang harus ditunggu apalagi diberikan oleh orang lain, melainkan apa yang kita lakukan sebagai hadiah yang bisa kita berikan pada diri sendiri setiap waktu, setiap saat, di mana pun, dan kapan pun diri ini menginginkannya atau membutuhkannya, misalnya : menonton film dengan cerita yang disukai, menulis apa yang menarik, menyenangkan dan dikuasai, atau bisa juga dengan merealisasikan hobi yang selama ini tertunda, dan lain sebagainya.
Bagian lainnya dari mencintai diri sendiri adalah kemampuan untuk berdamai atau memaafkan masa lalu. Kita belajar untuk memaafkan diri sendiri atas kesalahan apapun di masa lalu, yang pernah kita lakukan, baik yang sengaja atau yang tidak sengaja telah dilakukan.