Mohon tunggu...
Lilis Mastul
Lilis Mastul Mohon Tunggu... Guru SD, yang ceria, semangat dan kekinian

seorang istri dan ibu dari dua orang putra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KK oh Ka-Ka

28 Agustus 2025   10:13 Diperbarui: 28 Agustus 2025   10:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku seorang guru disebuah sekolah dasar negeri, sudah hampir 20 tahun saya mengabdi sebagai guru. banyak sekali suka dan duka yang dialami. walaupun menurut saya banyak sukanya. terkadang banyak hal yang membuat saya selalu tersenyum sendiri jika mengingatnya . seruuu banget deh.... hehe

seperti tahun ajaran baru ini saya dan beberapa rekan guru menjadi panitia dalam kegiatan penerimaan siswa baru. setiap tahun ajaran baru dalam penerimaan siswa baru menjadi kegiatan yang lumayan sibuk. walaupun penerimaan murid baru dilakukan secara online tetapi karena masih banyak orang tua siswa yang kurang paham dan masih bingung, makanya pihak sekolah memfasilitasi dengan membantu untuk mendaftarkan secara online.

dari pagi mereka sudah berkumpul dihalaman sekolah khawatir ketinggalan mendaftar, mau duluan, mau cepetan, begitulah antusias mereka untuk mendaftarkan putra putrinya sekolah. padahal waktu penerimaan siswa baru masih satu minggu kedepan.

dihari ke tiga penerimaan siswa baru, penerimaan siswa baru disekolah saya sudah kami tutup, karena jumlah siswa yang bisa diterima oleh sekolah kami hanya satu rombel yaitu maksimal 30 siswa.

semua berkas dan kelengkapan persyaratan siswa baru mulai kami rapihkan, yaitu akte kelahiran, KTP orang tua dan kartu keluarga. ada beberapa orang tua siswa yang belum menyerahkan persyaratan tersebut dengan berbagai alasan. tapi kami memakluminya.

seperti siang ini suasana cukup sepi hanya ada beberapa orang tua siswa yang datang menyerahkan kekurangan kelengkapan persyaratan. tiba-tiba datang tergopoh-gopoh seorang perempuan paruhbaya. perkiraan usia 60 tahunan, tetapi dari penampilannya seperti anak muda, sangat energik, rambut dicat dengan warna merah ati, memakai gelang gaya anak muda, pakaiannya sangat mencolok warnanya, bahkan bertabrakan antara warna baju dan celana ketat yang digunakannya.

bu guru, saya oma nya Dafa Pangestu yang udah daftar disini, ucapnya dengan nada terengah

oiya oma Dafa Pangestu, ada yang bisa saya bantu oma, jawabku seramah mungkin

ini bu guru, sy disuruh ngasihin ini (menyodorkan selembar kertas fotocopyan )disuruh mamahnya Dafa, soaalnya mamahnya dafa buru-buru mau berangkat kerja tidak sempat kesekolah, ucapnya menjelaskan

oma, ini berkasnya cuma akte kelahiran kalo KK nya mana oma

ooo sama KK nya juga ya bu guru

iya oma, harus dengan KKnya juga, KK nya ada tidak oma

ada bu guru, ada dirumah, kalo gitu saya pulang dulu bu guru, kebetulan rumah saya agak dekat sini.

beberapa menit kemudian oma itu kembali 

bu guru, ini KK nya Dafa Pangestu, sambil menarik tangan seorang anak laki-laki yang berdiri dibelakangnya.

saya dan rekan saya yang sedari tadi duduk disebelah saya sekonyong-konyong saling berpandangan dan berusaha menahan tawa.

tapiiii tidak bisa kami tahan, Bhuahahahaha..... lepass

oma itu terlihat tersenyum bingung.

oma, mohon maaf kalo saya tadi kurang detail dan jelas, maksudnya KK itu Kartu Keluarga bukan Kakak kandungnya Dafa

mohon maaf oma saya kira oma sudah tau. ucapku memohon maaf atas salah paham ini.

oooalaah bu guru, saya kira KK itu ya Kakaknya Dafa, maklum ya bu guru, oma mah dulu engga sekolah, surat surat kayak gitu engga ngerti, oma juga minta maaf ya bu guru. itu si kartu keluarga nanti ngumpulinnya nunggu mamahnya Dafa aja ya bu guru. soalnya oma engga tau, ucap oma dengan polosnya.

dan siang menjelang sore itu pun kami tutup dengan cium tangan oma dan peluk hangat. dan tersenyum simpul yang membuat wajah kami awet muda... jangan iri ya

hari ini pembelajaran yang saya peroleh adalah

penampilan terkadang membuat saya salah menilai

hal yang sudah familiar buat saya bisa jadi itu  hal baru untuk orang lain.

bicara dan jelaskan dengan sejelas mungkin agar dipahami oleh orang lain.

mohon maaf oma dafa, dan oma-oma yang lain atas kelalaian saya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun