Mohon tunggu...
Lilik Maslamah
Lilik Maslamah Mohon Tunggu... Belajar, Berjuang dan Bertakwa

Sebagai pendidik di salah satu lembaga pendidikan di Mojokerto dan sebagai direktur Bumdesa Mitra Abadi Sumolawang

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Dari Pekarangan Ke Piring

20 Juni 2025   23:28 Diperbarui: 20 Juni 2025   23:28 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tanaman blewah di pekarangan belakang rumah dokumentasi pribadi

Foto hasil panen dari pekarangan di sekitar rumah dokumentasi pribadi
Foto hasil panen dari pekarangan di sekitar rumah dokumentasi pribadi
Foto tanaman terong yang tumbuh di belakang dokumentasi pribadi
Foto tanaman terong yang tumbuh di belakang dokumentasi pribadi
Dari Pekarangan ke Piring: Cara Sederhana Wujudkan Ketahanan Pangan NasionalMengubah pekarangan rumah menjadi lahan produktif tak hanya memenuhi kebutuhan dapur, tapi juga menjadi langkah nyata mendukung ketahanan pangan nasional.Ketahanan pangan seringkali dianggap sebagai urusan besar yang melibatkan kebijakan pemerintah, dunia pertanian, hingga perdagangan internasional. Padahal, kita semua bisa ikut berkontribusi mewujudkannya --- bahkan mulai dari lingkungan terkecil, yakni rumah sendiri. Itulah yang saya rasakan ketika memutuskan untuk memanfaatkan lahan di sekitar rumah. Awalnya, hanya untuk kebutuhan sehari-hari agar lebih mudah mendapatkan sayuran segar tanpa harus ke pasar setiap saat. Namun, lambat laun, saya sadar bahwa langkah kecil ini ternyata membawa banyak manfaat, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga untuk lingkungan sekitar.

Di pekarangan rumah, saya menanami aneka sayur-mayur dan buah. Ada kangkung, terong, bayam, kemangi, slada, pandan, tomat, cabe, daun jeruk purut, serta belimbing wuluh. Beberapa pohon buah juga saya tanam --- pepaya, srikaya, belimbing manis, jambu, dan blewah. Perlahan, tanaman-tanaman ini mulai tumbuh subur, memberikan panen yang bisa saya petik kapan saja.

Sayur untuk masakan sehari-hari kini tersedia segar di rumah. Tomat dan cabe rawit tinggal petik. Daun jeruk purut atau belimbing wuluh siap digunakan kapan pun dibutuhkan. Bahkan, buah-buahan dari kebun kecil ini sering saya bagikan ke tetangga.

Lebih dari sekadar mencukupi kebutuhan dapur, kegiatan berkebun di rumah membawa kepuasan tersendiri. Setiap pagi, melihat tanaman yang hijau dan segar memberi semangat baru. Anak-anak pun belajar mengenal berbagai jenis tanaman dan ikut menjaga kebun sederhana kami.

Yang lebih penting, saya semakin paham bahwa jika banyak orang melakukan hal serupa, dampaknya besar. Bayangkan bila setiap keluarga memiliki kebun kecil yang produktif. Ketergantungan pada pasar dan bahan pangan impor akan berkurang. Stok pangan lokal akan meningkat. Harga bahan pangan bisa lebih stabil.

Ketahanan pangan nasional bukan hanya konsep yang megah, ia bisa dimulai dari langkah kecil di rumah kita. Dari pekarangan ke piring, dari dapur ke komunitas. Dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah yang ada, kita semua bisa turut berkontribusi pada masa depan pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. by ; Lilik Maslamah, M.Pd.I sebagai direktur BUMDESA MITRA ABADI SUMOLAWANG PURI MOJOKERTO 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun