Mohon tunggu...
Likap Mila
Likap Mila Mohon Tunggu... Lainnya - Petani

Manusia biasa yang suka bercerita lewat tulisan, mengabadikan setiap moment lewat video dan foto. Suka edit video dan foto lalu disimpan dalam galeri media sosial. Untuk menemukan hasilnya silahkan temukan aku dalam platform media sosial aku ya !!! ________________ IG: art jeharum FB: tittok jeharum YT: LIKAP MILA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

4pril dan Ceritanya

15 April 2021   19:13 Diperbarui: 15 April 2021   19:22 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dok. Pribadi penulis

Bulan keempat tahu 2021 banyak cerita pahit yang harus aku telan pahit pahit. Bagaimana tidak, ditengah pandemi virus corona yang sudah melanda seluruh dunia sejak satu tahun yang lalu sekarang aku dan seluruh masyarakat kota ku harus menghadapi bencana badai orang orang menyebutnya dengan badai Sejora yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.

Cerita Pasca Badai Sejora

Kota begitu sepi dan gelap gulita bak kota mati karena baru saja mengalami bencana badai hujan angin selama tiga hari. Seluruh jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi lainnya ikut mati. Hari pertama pasca badai sejora aku dan teman teman kost hanya pasrah dengan keadaan sembari berharap semoga jaringan listrik dan telekomunikasi cepat pulih kembali. 

Dua hari pasca badai aku dan teman teman kost masi berharap hal yang sama. Tapi kenyataannya listrik dan jaringan telekomunikasi belum juga kembali normal hingga   sepekan. Yang biasanya kami masak deng race cooker sekarang harus masak menggunakan tungku api. Bahkan Untuk mengetahui informasi dan mengisi daya handphone (HP) dan laptop kami harus jalan kaki pergi ke bandara yang lumayan jauh dari kost. Bukan tidak ada yang dekat, tapi harus bayar dengan harga 5000/jam sementara anak kos untuk uang makan sehari hari saja harus hemat apalagi ditengah bencana seperti ini.  

Hari ketiga Pasca badai saat malam hari kost yang kami tempati mulai di teror dengan hal hal aneh yang terjadi di luar nalar yang tidak biasa terjadi dan bahkan belum pernah terjadi semenjak kos ini dibangun sebelas tahun yang lalu. Malam begitu gelap, jam sudah menunjukkan pukul 01.05. 

Gilang salah satu anak kost yang hendak pergi ke warung untuk membeli rokok dan cemilan, baru saja membuka pintu kamar langsung teriak. Gilang melihat ada sosok yang wujudnya tidak jelas duduk di atas motornya dengan posisi menunduk dan membelakangi dia. Sontak saja keempat teman kost-ku yang masi begadang termasuk aku lari keluar kamar menuju kamar Gilang yang tidak jauh dari kamarku hanya lewat dua kamar. 

Malam semakin larut aku dan ke empat temanku memutuskan untuk tidur di kamar Gilang. Kami baru saja tidur 30 menit aku mimpi di datangi oleh seorang perempuan berambut panjang, baju putih panjang sampai telapak kaki tapi wajahnya aku tidak bisa lihat karena ditutupi oleh rambutnya yang panjang. Sontak saja aku kaget dan terbangun, aku lihat jam di HP sudah menunjukkan pukul 04.45. Aku terpaksa harus begadang sampai pagi.  

Keesokkan hari aku, Gilang dan keempat temanku yang tidur di kamar Gilang semalam duduk melingkar sembari menikmati kopi pagi aku cerita tentang mimpiku semalam dan yang anehnya keempat temanku juga punya mimpi yang sama. Tentu saja kami berenam kaget karena cerita yang kami alami seperti di film film horor. Kalau selama ini kami hanya sebatas menonton sekarang kami alami sendiri.  

Singkat cerita, hari kamis malam bertepatan dengan malam jumat pukul 23.53 kedua temanku Anya dan Radu punya pengalaman yang sama seperti apa yang kami berenam alami kemarin malam. Tapi mereka melihat langsung dengan kepala mata mereka sendiri di kamar mandi sosok seorang perempuan sedang mengendong anak kecil. "Aahhhhkkkk..... Tolong...Tolong" Anya teriak dengan kencang dari kamar, semua anak kost termasuk diriku bangun dan menuju ke kamar Anya dan Radu sampai di kamar mereka aku lihat Anya sudah pingsan.  

Malam itu semua anak kost masing masing sibuk ada yang membantu Anya di kamar sedangkan yang lain duduk di luar kamar dengan posisi siap jaga jaga dan membuat api unggun kecil di depan kost. Matahari sudah menunjukkan wajahnya dari ufuk timur aku dan teman teman kost masi setia duduk di depan kamarnya Anya. 

Hari Jumat pagi waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 aku dan teman teman yang lain pergi ke kamar masing masing untuk merebahkan badan sedangkan Anya pergi istirahat ke rumah omanya yang jauh dari tempat indekost kami. Aku dan beberapa teman bangun setelah setengah hari sedangkan yang lain ada yang sudah bangun dan ada yang masi tidur pulas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun