“Setuju...setuju...”Rida, Wulan, Cici juga setuju.
“Lhohhh kerumahku?rumahku kecil rumah kontrakan, yakin kalian mau kerumahku?”malu sebenarnya kalau pada kerumahku.
“Hahahaha....kan yang datang kita. Bukan satu kelurahan yang datang.”Wulan ketawa.
“Iya..iya..oke kutunggu dirumahku ya. Jangan lupa bawa makanan khas hasil mudik.”senang melihat sahabatku nih.
“Permisi bu, makanan pesanan meja nomor 9 sudah siap.”Penyaji makanan Waroeng Kombi datang menyiapkan makanan dimeja.
Di meja sudah tersedia menu favorit kami yaitu Sego Kobong, Sego Mbledos, Sego Waroeng Kombi, Mie Tresno, Es Segere Rek, Es Merem Melek, Es Blukutuk, Es Langit Biru, Sego Jinggo Pitik/Cumi, Sego Buntel Pitik.
“Ibu.. masih lama ya makannya?”Ridho sudah mulai lapar.
“Sabar sayang, sebentar lagi ya.”senyum melihat anakku sayang.
Ridho masih kelas 1 SD, belajar puasa Ramadhan.
Adzan Magrib berkumandang, kami berbuka bersama. Kebersamaan yang sudah sangat jarang ditemukan.
“Kalau mudik jangan lupa bawa oleh-oleh ya?” coba mengingatkan sahabatku.