Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Merawat Lebih Baik daripada Membeli

28 November 2020   16:15 Diperbarui: 30 November 2020   04:12 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merawat pakaian agar awet lebih baik dibandingkan membeli baru| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Di masa lalu kita menggunakan lerak untuk mencuci, dan terdapat tren untuk kembali dipakai di masa kini. 

Merawat juga perlu kita perhatikan pada baju yang robek. Tidak harus semua baju yang mengalami kerusakan dan lepas benang, dalam bahasa Jawa disebut "dedel" harus masuk tong sampah. Ada cukup banyak cara untuk menyelamatkan baju kita. Saluran youtube menyediakan cukup banyak tips. 

Penggunaan stok kain yang sudah ada atau produk yang sudah ada dan membuatnya jadi lahir kembali atau menemukan pengguna baru adalah beberapa strategi yang dapat ditempuh. 

Sayangnya saat ini pemerintah belum terlalu jelas dalam memperkenalkan kebijakan fesyen berkelanjutan. Misalnya, Kementerian Perindustrian menggenjot seluruh pemangku kepentingan terkait dalam upaya memacu kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Ini karena sektor ini dinilai terdampak cukup berat akibat pandemi Covid-19. 

Untuk itu, industri diberikan prioritas karena dinilai sebagai penyumbang devisa dan penyerap tenaga kerja yang banyak.  Menurut kami, pemerintah perlu mempertimbangkan materi dan pewarna baju yang lebih ramah lingkungan melalui penelitian yang lebih giat. 

Penelitian dan produksi bahan dan pewarna alam yang didukung pemerintah dapat memberikan insentif kepada industri agar lebih perduli pada industri fesyen yang ramah lingkungan. Beberapa negara di Eropa telah mulai melakukan intervensi yang progresif di area ini. Bila kita tidak memulainya, kita akan menjadi negara yang tertinggal (okezone, 18/10/2020).

Adalah menarik bahwa Pemerintah Kota Semarang mulai mempertimbangkan fesyen berkelanjutan untuk dimasukkan dal Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API).

Ini sempat menjadi diskusi dalam suatu pertemuan yang dikoordinasi oleh BAPPEDA Kota Semarang,  dan komunitas EMPU diundang untuk memberikan masukan pada 24 November 2020.

Jadilah Konsumen Bijak 

Tenik Hartono, masih dalam acara yang sama yang difasilitasi EMPU pada Pekan Diplomasi Iklim mengatakan bahwa memang ada paradox antara fesyen dan berkelanjutan. 

Sementara fesyen bergerak dinamis ikuti tren dan pelanggan perlu beli baju, berkelanjutan artinya perlu mengerem pembelian. Untuk itu, kita bisa mengupayakan beberapa aspek keberlanjutan dari fesyen melalui konsumsi yang bijaksana. "Buy less, choose well and make it last."  seperti yang dikatakan Vivienne Westwood. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun