Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Song is You", Penguntit Kehidupan Dongeng

2 Agustus 2020   16:49 Diperbarui: 3 Agustus 2020   06:26 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Song is You (Foto : the New Yorker)

The Song is You, Film Pendek Berdurasi 13 Menit yang Nyeni dan Berbicara Banyak soal Penguntitan 

Ketika saya menerima koran langganan the New Yorker melalui kotak surat elektronik, saya langsung tertarik untuk menonton film The Song is You yang direview dalam koran tersebut oleh David Remnick, kolumnis the New Yorker. David memberi tajuk Art, envy and stalking, atau seni, iri, dan penguntit.

Cosi, dimainkan oleh Alexandra Butler dan Michael, dimainkan oleh Hans Peter Thomas, adalah pasangan suami istri kulit putih yang sedang dalam satu panggung talkshow. 

Ketika mereka menyelesaikan talkshownya, mereka diikuti, tepatnya dikuntit oleh Adriana yang dimainkan oleh Uzoamaka Maduka, seorang perempuan berkulit hitam yang kemudian menyaksikan pasangan ini menghadiri pesta koktail, menikmati anggur. 

Penguntitan terus berjalan. Bahkan Adrian sengaja bersembunyi di taman atau halaman rumah pasangan itu, seakan berkemah di sana. Di malam hari, ia melihat pasangan ini bekerja di rumahnya yang berdinding kaca.

Di keesokan harinya Adriana juga menyaksikan pasangan ini melakukan olahraga ringan di rumahnya, dan mereka sesekali mengecek telepon genggam mereka. Namun secara tidak sengaja, Michael memergoki Andrea di taman dan mendekatinya. Ia menanyakan kepada Andrea mengapa ia tinggal di tamannya dan mengamati kehidupannya.

Dengan gagap Andrea menerangkan bahwa ia menyaksikan pasangan suami istri itu di suatu talkshow. Di talkshow itu sebetulnya ia memiliki pertanyaan, tetapi sayang tidak diadakan sesi tanya jawab. 

Andrea berkata bahwa ia mengagumi kehidupan Michael. "Kehidupanmu sangat indah. Tidak hanya sukses secara profesional tetapi memiliki keberadaan yang artistik. Musik yang kau mainkan adalah Benny Goodman, bukan?!." 

Andrea menyebutkan semua keindahan, seperti koktail, anggur, salad dengan kacang walnut dan pertunjukan Rachel Maddow, suatu 'talk show' tersohor di MSNBC.

Michael secara perlahan meminta Andrea pergi, dan Andrea segera pergi. Michael kemudian memberitahu istrinya bahwa mereka dikuntit orang. 

Cosi meminta Michael untuk mengecek sekali lagi apakah perempuan penguntit yang diceritakan masih di sana. Dalam hal Michael, karena istrinya terlalu khawatir, segera ia mengecek kembali. Michael menyampaikan bahwa tak ada lagi perempuan itu.

Andrea tertangkap basah oleh Michael di taman rumah Michael (the New Yorker)
Andrea tertangkap basah oleh Michael di taman rumah Michael (the New Yorker)
Namun, rupanya, dalam perkembangannya, Michael yang berbalik menjadi penasaran. Ia heran, mengapa Andrea tidak pernah lagi menguntitnya. 

Berikutnya, terdapat adegan Andrea yang memasuki apartemennya, yang terkejut mendapati pintu apartemennya terbuka. Lebih kaget lagi karena ia mendapati Michael ada di dalam apartemen.

Andrea ketakutan. Michael bertanya kepada Andrea mengapa ia tidak menguntitnya lagi. Ini membuat Andrea segera berlari keluar apartemennya, ketakutan. Ia pun makin panik karena rupanya Cosi, istri Michael, dengan berkacamata hitam, diam-diam mencari tahu tentang Andrea dan sedang berada di luar apartemen Andrea ketika Andrea mencoba lari.

Baik Cosi dan Michael sama-sama terkejut mendapati bahwa mereka sama-sama mendatangi Andrea karena penasaran tidak dikuntit lagi. Tentu ini jadi menarik, bukan? Mereka yang dikuntit mencari penguntit karena merasa penasaran tidak dikuntit lagi. Ada apa ini?

The Song is You: Hal yang Kompleks Bisa Terdapat pada Suatu Hal yang Nampak Sepele

Maduka adalah seorang editor dan Butler adalah seorang pekerja sosial dan aktivis. Keduanya menjadi pemeran dan sekaligus penulis skrip film ini. Maduka yag sebelumnya mengelola majalah kini menjadi artis film. 

Mereka sama-sama hendak membuka apa yang mereka lihat dan dengar dengan seksama. Dan karena Maduka sebelumnya mengelola majalah, tentu ada perbedaan dari cara membongkar peristiwa melalui suatu tulisan, dibandingkan dengan membongkarnya melalui film.

Skrip film ini dibuat berdua oleh Maduka dan Butler sebelum pandemi. Sementara sutradaranya adalah Andrea Longacre-White. Film 13 menit ini menyimpan rahasia hingga akhir cerita. 

The Song is You disutradarai oleh Andrea Longacre -- White. Film ini hendak berbicara tentang keabsurdan sederhana dari suatu penguntitan dan investigasi yang seakan nampak kompleks. Setelah menontonnya tuntas untuk kedua kalinya, barulah saya paham apa yang absurd di film ini.

Kekaguman dan keingintahuan Andrea akan kehidupan Michael diungkapkan oleh Andrea tentang betapa tampak enaknya makanan yang dinikmati pasangan itu pada saat menikmati koktail. 

"It just happens to be here. All that delicious food, that green salad, all the root vegetables and parties, so expensive. I was just sinking into it. You know, when I make art, it's only silence. How unlike the fairy tale I've now stepped into. All the cocktails, salads and the walnuts, Rachel Maddow. You know, when you watch Rachel Maddow, I feel like I'm watching Rachel Maddow".

Kalimat itu menunjukkan betapa Andrea kagum dengan keseluruhan apa yang ada pada Michael. Juga, Andrea bicara tentang betapa indahnya lagu jazz Benny Goodman. Menurut Andrea, lagu itu adalah 'mewakili' Michael. 

Terdapat beberapa adegan yang menarik. Pada saat Michael dan Cosi tahu bahwa mereka telah diintip, Michael menjadi lebih mesra kepada istrinya. 

Adegan lain adalah ketika Michael melihat dari dalam rumahnya, seakan menanti dan menunggu apakah Andrea mengintip mereka lagi.

Adegan di akhir film ketika Michael masuk tanpa ijin ke apartemen Andrea merupakan antiklimaks yang luar biasa.  Andrea sangat terkejut mendapati Michael ada di dalam apartemennya. 

Michael menanyakan mengapa Andrea pergi cepat? Andrea mengatakan dengan keheranan bahwa ia diminta untuk meninggalkan taman waktu itu, dan ia telah melakukannya. Michael mengatakan bahwa Andrea mestinya bisa lebih ngotot (untuk mengintip). Jadi, rupanya, Michael penasaran dengan penguntitan itu. 

Terdapat satu hal yang menunjukkan betapa film pendek ini hendak bercerita banyak. Meskipun film ini terkesan berlatar belakang soal penguntitan, tetapi banyak cerita dan simbol yang hendak disampaikannya. Ada aspek pandangan politik yang dianggap sebagai memiliki "status" dan "kelas" tertentu, ketika Andrea mengatakan "And the Rachel Maddow". 

Rachel Maddow adalah host dari suatu program berita yang liberal. Dan pemikiran liberal dianggap sebagai harapan ideal warga Amerika terpelajar. 

Cosi yang ternyata penasaran jepada penguntitnya, Andrea (the New Yorker)
Cosi yang ternyata penasaran jepada penguntitnya, Andrea (the New Yorker)
Andrea merasa seperti sangat mengenal Michael melalui penguntitannya. Bahkan di mata Andrea, lagu Benny Goodman adalah seakan mewakili Michael. Andrea merasa mengenal Michael melalui lagu Benny Goodman, dan ini dipakai dalam judul "The Song is You". 

Penonton diajak masuk dalam perasaan Andrea bahwa kita sering mengenal seseorang yang kita kagumi, bahkan dalam hal lagu yang ia pilih. 

Memang dalam film ini tidak membahas perbedaan rasial, tetapi secara umum situasi kelompok masyarakat hitam, khususnya perempuan, tidaklah seberuntung kelompok masyarakat kulit putih. Adanya rasa kagum sekaligus iri mungkin juga jadi bagian yang tertulis dalam skrip film, tetapi diwakili dalam simbol tokoh tokohnya.

Di akhir film, ketika Andrea pergi karena ketakuatan dengan kehadiran Micahel di dalam kamarnya, kita temukan baik Michael dan Cosi kecewa menemukan penguntitnya tidak seobsesif yang mereka kira. Ketika Michael menemukan juga istrinya mencoba mendekati Andrea, terdapat adegan yang membuka tabir lebih jauh tentang relasi suami istrinya. Cosi mengatakan "Lets go home', mengajak pulang Michel. Dan Michael menjawab (dengan disertai sinar yang menyilaukan memasuki ruang karena sang istri menutup pintu exit apartemen dengan segera "Then, do what?", yang menunjukkan bahwa di antara keduanya sebetulnya tidak (lagi) memiliki kegiatan yang menarik. 

Sumber: the New Yorker
Sumber: the New Yorker
Memang kita harus menonton dari awal hingga akhir dan mengulangnya. Saya pun mengulang film ini sebanyak dua kali, dan selanjutnya menonton untuk ketiga kali untuk dapat menangkap kalimat pada skripnya. Skrip film ini pendekt. Namun, terdapat kata katan yang punya makna lebih dari yang terucap. 

Terdapat detil dari film yang menarik terkait relasi suami istri Michael dan Cosi. Misalnya, Cosi bahkan tidak tahu siapa itu Benny Goodman, ketika Michael menceritakan bahwa Andrea menyatakan sesuatu soal pemusik jazz Amerika itu.

Dan, ini menerangkan pula mengapa pada adegan talkshow ketika Michael dan Cosi di panggung di awal film, dan Michael melempar pertanyaan yang ditujukan kepadanya kepada Cosi, terdapat dialog yang tampak biasa, tetapi di sana ada perdebatan dengan sinisme di antara pasangan suami istri tersebut. "It's amazing how generous men become when they don't know the answer", kata Cosi. 

Sang suami, Michael, berkata "Perempuan bisa sangat berharga ketika ia sinis" dan mengatakan bahwa istrinya menyebabkan ia tampak bodoh. Dan sang istri menerangkan mengapa ia bisa sukses dalam pekerjaannya. Ada relasi gender yang rumit di sana. Lontaran kata Michael dengan menyebut jelas keperempuanan istrinya yang dihubungkan dengan sikap sinisme di depan publik mungkin membuat penonton tertawa geli, seakan itu hanya guyonan dia atas panggung karena mereka berdua adalah profesional. Semacam ledekan profesi. Namun, rupanya ada informasi yang dalam setelah kita ketahui situasi di dalam rumah. 

Percakapan itu membuka tabir bahwa betapa keduanya sebetulnya punya relasi yang tidak terlalu manis. Bukan hanya relasi di antara keduanya dingin di rumah, tetapi seakan juga ada persaingan status sebagai dua orang profesional di depan publik. 

Jadi, film pendek ini, melalui Moduka dan Butler hendak membongkar bahwa apa yang kita lihat indah, belum tentu seperti yang kita bayangkan. 

Pembongkaran itu dilakukan secara detail dan diungkapkan dalam skrip film. Ada persoalan yang nampak sebagai absurditas yang sederhana, setelah kita membongkarnya dalam investigasi yang bisa saja cukup kompleks.

Sebaliknya, sesuatu yang tampak sederhana sebetulnya memiliki kisah yang seringkali kompleks. Dan, janganlah kita kira kehidupan dongeng dari orang yang kita kagumi bisa saja punya kisah yang kompleks. 

Pustaka
Satu
Dua 
Tiga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun