SMAS Kristen TNS: Pendidikan Berkualitas dari Desa di Maluku Tengah
Oleh: Levina Litaay, Ketua Umum BPP IKB TNS
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia” — Nelson Mandela
Mencerdaskan Bangsa dari Pinggiran
Sebagai amanat Konstitusi dalam Alinea keempat Pembukaan UUD 1945, Negara Indonesia memikul tanggung jawab besar untuk "mencerdaskan kehidupan bangsa". Komitmen ini diwujudkan antara lain melalui alokasi anggaran sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Namun, realisasi dari amanat tersebut masih menghadapi tantangan serius di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), termasuk di wilayah Kabupaten Maluku Tengah. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan akses, berdiri sebuah sekolah yang konsisten mencetak prestasi: SMAS Kristen TNS, di Desa Trana, Kecamatan Teon Nila Serua (TNS), Maluku Tengah.
Profil dan Sejarah Sekolah
SMAS Kristen TNS berada di bawah naungan Yayasan Pembinaan dan Pendidikan Kristen (YPPK) Dr. J.B. Sitanala, milik Gereja Protestan Maluku (GPM). Didirikan berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 420/1333/2006, serta mengantongi izin operasional pada tahun 2009. Akreditasi terakhir menunjukkan sekolah ini meraih peringkat "B" dari BAN-S/M (SK No. 1444/BAN-SM/SK/2019).
Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 10.000 meter persegi, dengan sembilan ruang kelas, kantor guru dan kepala sekolah, MCK, kantin, serta lapangan upacara. Namun, fasilitas vital seperti laboratorium, perpustakaan, dan ruang komputer masih belum tersedia hingga 2025.
Inovasi dan Prestasi: Riset dari pinggiran