Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Air Batang dan Air Tapta, Sumber Mata Air di Rumdai Pulau Nila

11 Januari 2024   16:10 Diperbarui: 12 Januari 2024   10:59 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
“Air Batang” Marantika Kampung Kuralele Pulau Nila Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Tahun 2020 (dokumentasi Buce Serpara)

Baru saja di bulan Oktober 2023 dilakukan peletakan batu alas pembangunan gedung Gereja Prostestan Maluku (GPM) Laharoi Jemaat Bumey-Sifluru yang dipimpin oleh Ketua Klasis Masohi Pdt Adriana Lohy/N, STh.

Penulis sempat bertanya kepada salah satu warga Rumdai yang mengikuti acara tersebut yaitu Sammy Sarioa bahwa ketika acara peletakan batu alas dan kebetulan musim panas maka warga Kampung Sifluru menggunakan speedboat mengambil air dari Rumdai atau yang dimaksud dari sumber air batang.

Satu-satunya bak air berukuran besar di Rumdai yaitu berada di tengah Dusun Snurta Kampung Kokroman dengan ukuran 3m x 3m x 1,5m. Bak besar berbentuk bujur sangkar ini merupakan tempat penampungan air dari sumber air yang disebut warga AIR TAPTA.

Nampak pada bak tersebut ada beberapa pipa terpasang disertai keran air sehingga warga dapat mengambil air atau juga melakukan penyambungan ke rumah terdekat dengan selang air. Misal jika hendak mengisi air pada Polindes Snurta maka di gelar selang kurang lebih 100 meter karena jarak bak air ke Polindes kurang lebih 80 meter.

Pengelolaan sumber air di Rumdai adalah sebagai berikut Air Tapta dialirkan dengan pipa ke rumah warga di Dusun Snurta (Kokroman) dan juga ke Dusun Lawona (Ameth). Di samping itu Air Tapta juga di alirkan ke bak penampungan besar di tengah dusun Snurta seperti pada video.

Sedangkan kedua Air Batang Marantika dan Air Batang Lakotani dialirkan dengan pipa ke Dusun Teritutnu (Kuralele), Dusun Terluli (Kuralele), Dusun Tutmoru (Usliapan), Dusun Wusu (Usliapan), Dusun Er eratrai (Usliapan).


Bak Air dari Sumber Air Tapta di Dusun Snurta Kampung Kokroman Pulau Nila di tengah Laut Banda (video: Buce Serpara)

Keren sekali hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan Pulau Teon dan Pulau Serua dimana sumber mata air bersih yang optimal tidak mudah didapatkan.

Masih ingatkan tulisan penulis pada edisi Kompasiana 22 Maret 2022 dengan judul “Aer Pusaka, Air Sumber Kehidupan di Mesa Pulau Teon”. Di Pulau Teon banyak mengunakan air hujan dan air laut, untuk minum warga di Mesa mengambil air di sebuah perigi/sumur di Pantai Air.

Sedangkan di Pulau Serua juga sama banyak dibangun bak penampungan air hujan dan aktivitas lainya di lakukan di Air Kak’na. Air Kak’na adalah sumber air payau di tepian pantai yang dalam sebutan orang Maluku disebut “aer salobar”. 

PELUANG DIOPTIMALKAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun