Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat Artikel Utama

Kondisi Pelayanan Medis di Pulau Vulkanik Nila, Perlu Dioptimalkan!

3 Juli 2023   14:13 Diperbarui: 4 Juli 2023   21:25 2619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlengkapan bekas (hibah) RSUD Masohi dinaikan ke KM.Sanus 71 tanggal 3/9/21 untuk Polindes Snurta Pulau Nila (dokumentasi Inggar Lakotani)

Di Rumdai Pulau Nila sebagian besar rumah sudah semi permenan beratap senk dan berdinding papan. Pada galeri foto di bawah ini berisi foto bangunan Polindes, gereja GPM Jemaat Rumdai Pulau Nila ( yang menggunakan bekas bangunan sekolah), rumah pastori pendeta dan beberapa rumah warga di Rumdai Pulau Nila.

Hunian di Pulau Nila, Polindes, gereja di bekas sekolah, pastori pendeta dan rumah warga (dokumentasi Buce Serpara)
Hunian di Pulau Nila, Polindes, gereja di bekas sekolah, pastori pendeta dan rumah warga (dokumentasi Buce Serpara)

Polindes, atau akronim dari Pondok Bersalin Desa, adalah salah satu bentuk partisipasi atau peran serta masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk KB ( Keluarga Berencana) yang mana tempat dan lokasinya berada di desa ( Wikipedia)

Adapun Polindes ini menjadi kebutuhan pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan undang-undang, apalagi untuk daerah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan). Dimana Pulau Nila memenuhi tiga kriteria tersebut. Maka lewat inisiatif masyarakat TNS (Teon Nila Serua), yang berada di wilayah relokasi diperjuangkan aspirasi lewat anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah kala itu, asal TNS yaitu Alexander Tanate. 

Upaya untuk mengoptimalkan Polindes melibatkan juga masyarakat diaspora TNS yang tersebar di berbagai belahan dunia, khususnya di berbagai daerah di Indonesia. Secara “Masohi” (istilah atau bahasa Maluku yang berarti gotong royong) berusaha melengkapi peralatan penunjang termasuk mencari donasi dan ketersediaan kebutuhan tenaga kesehatan ( nakes) khususunya yang berasal dari TNS.

Setelah dibangun Polindes Snurta, Pulau Nila menerima penugasan tenaga kesehatan dan dukungan obat-obatan. Tepat bulan Juli 2015 Puskesmas Rumdai di Waipia Pulau Seram menugaskan E. Sarioa ( Esauw Sarioa yang disapa Cau) untuk meresmikan Polindes Snurta dan sekaligus memberi perawatan kesehatan kepada warga masyarakat yang pulang panen.


Selama sebulan E. Sarioa bertugas di Pulau Nila dan kemudian digantikan oleh A.Sunloy ( almrh). Di bulan Agustus kembali ditugaskan Bidan Desa Ameth Ester Wattimena ke pulau. Penugasan bergantian hingga tahun 2017, namun sejak saat itu sudah tidak ada lagi penugasan nakes dari Puskesmas Rumdai Waipia ke pulau.

Adalah Kadus Kokroman di Pulau Nila Islanty Lakotani kembali meminta kesediaan E.Sarioa ( Cau) setelah pensiun untuk terlibat dalam Tim Peduli Snurta ketika tidak ada lagi penugasan nakes ke pulau. Sebagai anak negeri Nila, Mantri “Cau” terpanggil melakukan layanan kesehatan dengan mengupayakan obat-obatan secara mandiri tanpa bantuan pihak lain. 

Pada masa panen, banyak orang ke pulau sehingga setiap hari Polindes melayani 8-10 orang pasien dan jika bukan masa panen maka pasien yang dilayani berjumlah 1-2 orang saja.

Masa Pandemi Covid-19 tahun 2020

Ketika Pandemi Covid-19 di tahun 2020 mewabah, bagi masyarakat TNS tetap berjuang melakukan panen saat cengkih dan pala telah ranum di pulau. Adapun sejumlah wilayah tertutup untuk sandarnya ( berlabuhnya) kapal perintis baik di Pelabuhan Saumlaki ( Kabupaten Kepuluan Tanimbar) maupun di Pelabuhan di Tiakur - Moa ( Kabupaten Maluku Barat Daya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun