Begini caraku bercerita:
Dulu aku seperti kau
Mengenal satu hati terpilih
Tak perduli waktu membentang tak berujung
Meski tanpa bersua, aku masih saja memelukmu erat
Cakarku mencengkram kuat janji yang tak terbayar
Ardiansyah. Sah sudah aku melepas janji tak berujung hingga kelar pula berguru
Sah pula aku menjemput masa depanku satu-satu
Menatanya pun satu-satu
Hingga keberanian Sukma memenjaraku dengan pasrah
Sukmamu yang memintal benang menjadi jala
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!