Mohon tunggu...
Lestari Kristina
Lestari Kristina Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru sekolah dasar

"To teach is to learn twice". (Joseph Joubert)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Daring Sebagai Solusi di Masa Pandemi

28 November 2023   12:45 Diperbarui: 28 November 2023   12:54 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID -- 19  pada Senin 2 Maret 2020, pandemi menjadi hal yang paling banyak diberitakan di tahun tersebut.

Covid-19  telah banyak memberikan  pengaruh terhadap berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, baik aktivitas sosial, perekonomian, kesehatan, dan dunia pendidikan juga tidak luput terkena dampaknya. Di dunia pendidikan, aktivitas belajar mengajar yang sebelumnya biasa dilakukan secara tatap muka, sekarang harus dilakukan secara daring (online).

Melalui surat edaran nomor 4 tahun 2020 yang dikeluarkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia dijelaskan proses belajar dilaksanakan di rumah yang dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.

Berdasarkan surat edaran tersebut, maka  sekolah  menerapkan pembelajaran jarak jauh termasuk  untuk pembelajaran siswa selama masa pandemi dengan memanfaatkan platform digital, seperti smartphone, komputer, atau laptop .

Sebagai seorang pendidik, ini merupakan sejarah baru, sekaligus tantangan tersendiri bagi saya. Bagaimana tidak selama 8 tahun menjadi seorang guru, baru kali ini di hadapkan mengajar secara online. Kondisi ini menuntut saya untuk terus belajar memikirkan dan menemukan metode yang menarik yang dapat saya terapkan dalam pembelajaran.

Selama pembelajaran online saya berupaya terus belajar menemukan aplikasi yang sesuai dengan kondisi siswa dan zona tempat saya bekerja. Berdasarkan kondisi siswa di kelas saya dan kondisi zona yang terjadi di daerah tempat saya bekerja, maka saya memilih Daring Method (Metode Daring) dalam pembelajaran. Metode ini saya pilih karena menurut hemat saya dan pengalaman di kelas, sudah semua orang tua siswa menggunakan whatsApp, ini terbukti semua orang tua siswa di kelas saya tergabung dalam WA Grup Kelas. 

Dalam penggunaan metode daring, yang pertama saya lakukan adalah mencoba mensosialisasikan setiap latihan dan absensi lewat whatsApp, dan hal ini terlaksana dengan baik. Meskipun begitu, namun saya merasa kurang efesien buat saya sebagai guru dalam mengoreksi latihan siswa, bagaimana tidak, jika setiap hari saya menerima latihan yang dikirim oleh siswa, belum lagi video latihan yang terkadang membuat memori telepon genggam saya cepat penuh. Oleh sebab itu, saya mencari aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan saya dan siswa di kelas saya, maka saya mencoba mempelajari aplikasi google classroom. Setelah mempelajarinya, saya mensosialisasikan kembali kepada orang tua siswa melalui V Recording / Rekam layar. Aplikasi Google Classroom sungguh sangat membantu saya dalam hal pemberian materi, latihan dan absensi siswa. 

Di sini saya terbantu dalam hal mengoreksi latihan siswa. Siswa juga dimbingan orang tua untuk melihat materi, latihan dan absensi per hari. Selain itu, memori telepon genggam saya dan orang tua siswa tidak mudah penuh akibat materi, latihan dan absensi yang di kirim melalui WA grup. Penggunaan aplikasi Google Classroom dapat terlaksana dengan baik meski sinyal yang kurang bersahabat. 

Setelah beberapa bulan berjalan, serasa ada yang kurang pas di hati. Ada kerinduan akan melihat wajah mungil sebagai penyejuk hati. Hal ini membuat saya belajar kembali mencari, menemukan dan mempelajari aplikasi yang membuat saya dapat bertemu melihat wajah mungil anak -- anak yang sudah di percayakan kepada saya. 

Saya kembali berpikir jika melakukan video call melalui whatsApp tentu tidak dapat memuat semua wajah anak, sementara saya ingin melihat senyum manis di wajah mereka. Kemudian, saya menemukan dan mempelajari kembali aplikasi google meet dan zoom. Setelah mempelajari aplikasi tersebut, saya memilih aplikasi google meet yang akan saya gunakan untuk bertemu dengan anak didik walau hanya di dunia maya sebagai pelepas rindu selain sharing materi dan bertegur sapa. Setelah beberapa minggu berjalan selalu ada yang ingin diperbaiki untuk meningkatkan daya tarik siswa terhadap pembelajaran. Karena bagaimanapun, belajar daring tidak dapat menggantikan nikmatnya belajar tatap muka. Oleh sebab itu saya kembali belajar menggunakan aplikasi KineMaster untuk membuat pembelajaran lebih menarik.

Penggunaan Daring Method atau Metode Daring sungguh sangat membantu saya dalam proses pembelajaran. Namun pembelajaran daring selama pandemi ini cenderung mengalami beberapa masalah, seperti turunnya semangat siswa selama mengikuti pembelajan daring, hilangnya minat belajar, kurangnya motivasi siswa untuk mengetahui materi pokok yang diajarkan, dan siswa enggan bertanya apabila masih ada materi yang sulit dipahami serta sinyal yang terkadang kurang bersahabat.

Di samping itu, orang tua yang terkena dampak dan mengeluh kesulitan mendampingi anaknya selama belajar daring, hal ini karena kesibukan orang tua dan tidak paham tentang materi yang diajarkan. Karena sesungguhnya pembelajaran daring tidak dapat digantikan dengan asyiknya belajar  tatap muka. Dengan penggunaan Daring Method atau Metode daring  saya dituntut untuk meningkatkan kreativitas dalam mengajar, agar siswa tidak jenuh. Pembelajaran harus dikemas dengan baik agar materi dan tujuan pembelajaran dapat diterima siswa dengan baik meski belajar dari rumah.

Daring Method atau Metode daring  adalah metode untuk menyiasati ketidak kondusifan situasi pandemi. Dilansir Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode daring ini bisa mengatasi permasalahan yang terjadi selama pandemi berlangsung. Metode ini bisa membuat peserta didik untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan baik. Seperti halnya mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online bisa lewat media sosial. Masa pembelajaran daring membutuhkan banyak media aplikasi yang dapat di gunakan untuk belajar, salah satu media yang dapat dimanfaatkan adalah media sosial. Saat ini whatsapp pilihan terbaik yang bisa dimanfaatkan oleh orang tua dan wali murid. Selain wa grup, kita juga dapat menggunakan aplikasi google clasroom, google meet dan KineMaster sebagai alternatif pilihan bagi kita untuk menyampaikan pembelajaran semakin menarik.

Namun agar pemanfaatan media sosial lebih efektif, mutlak diperlukan kerjasama dengan orang tua dalam implementasinya. Inilah saatnya peran orang tua terlibat aktif dalam proses pembelajaran di rumah. Teknis pemanfaatannya di lapangan bisa dengan membentuk grup di media sosial yang beranggotakan orang tua siswa dan guru.Tidak ada salahnya bagi orang tua siswa untuk kembali belajar ulang demi buah hati tercinta. Sesuai edaran Mendikbud nomor 4 tahun 2020, proses belajar dari rumah (BDR) dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun