Mohon tunggu...
Lestari Zulkarnain
Lestari Zulkarnain Mohon Tunggu... Guru - Berusaha menjadi lebih baik di setiap moment dalam hidup.

Menulis itu menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Blokir Saja!

11 November 2022   22:06 Diperbarui: 11 November 2022   22:13 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika aku jawab seperti itu, apa reaksinya. 

[Therefore, send me your photo.]

Welah, enak aja. Dia mau menyamakanku dengan wanita itu. Kamu pikir aku berhijab lalu mau buka-bukaan? 

[Hijab is mandatory for Muslim women! Even if she is like that, don't blame her hijab, but her bad character or actions. That is, she does not understand his Islam.]

Kubalas seperti itu, semoga ia paham.

[You are Muslim, right?] Lanjutku. 

[Yes, I am Muslim] balas Salim mengaskan.

[You should be reprimanded, not enjoying it] Balasku penuh penekanan dan berharap ia mengerti serta tidak melecehkan kami sebagai kaum wanita. 

Memang, yang aku lihat dikiriman gambarnya, ia mengirim beberapa gambar wanita Muslimah berhijab yang menggunakan hijab tetapi sangat seksi sehingga menampakkan lekukan tubuhnya. 

[Oke, May I call you?]

Salim ingin menelponku, aduh! Bagaimana ini. [Hy, are you married?] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun