Tiada terkatakan apa
Ketika nelayan tua menjadi saksi. Kapal renta tanpa bendera lenyap, ditelan laut hitam yang diam
Laut tak bersalah,sahabatku
Nasib sering tak punya perasaan
***
Pada lain hari beda waktu. Ketika mentari belum lama menyembul di balik horison. Nelayan tua di laut yang beda menatap terpaku benda langit membelah mega melawan angin pagi.
Saban pagi ia bertolak menguji untung di laut berombak. Tak hitungan menit wajah berpaling menatap benda langit menggelepar sekejap lalu menukik liar. Tak terlalu jauh nelayan tua berkilas tatap melihat semburan air laut meninggi.Â
Tsunami? Bukan!
Rajawali kecebur? Tidak juga!
Laut terguncang dahsyat. Semburan air menutup angkasa. Oh Tuhanku. Bukankah itu sebuah petaka tak berperi yang menebar maut bagi mereka yang sedang berdoa untuk keselamatan?
Menggigil nelayan tua memusing balik perahu ke pantai. Berbagi suara bersaksi pandang buatnya khalayak pantai.