Mohon tunggu...
Leni Fatma
Leni Fatma Mohon Tunggu... Penulis - Mengubah luka menjadi aksara

Membias luka dengan menulis, membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mutiara Imam Syafi'i

11 Februari 2023   19:26 Diperbarui: 11 Februari 2023   19:37 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari, terdengar kabar bahwa Nyai meninggal. Sari syok, tidak menyangka. Nyai meninggal secara mendadak.

Setelah kepergian Nyai, rumah itu sering kosong. Sesekali hanya anak yang dekat rumah Nyai berkunjung.

Dalam benak Sari termenung. Miskin atau kaya semuanya akan kembali pada-Nya. Tidak membawa rumah, mobil atau segala jenis harta lainnya.

Nyai bergelimpang harta, tetapi tidak bisa dibawa saat Nyai meninggal. Lantas, bagaimana nasib pajangan dalam etalase lemari? Mobil dalam garasi? Tirai premium dibalik jendela? Juga harta benda lainnya.

Terkadang jika direnungkan, di dunia apa yang dikejar. Jika meninggal yang dibawa hanya amal. "Rezekimu tidaklah berkurang lantaran gerak lambat. Tidak pula bertambah lantaran banting tulang". -Imam Syafi'i-

Bekerja sewajarnya, besar sedikit rezeki disyukuri, bersedekah tidak lupa. Karena sebenarnya, apa yang kita dapatkan bukanlah milik kita. Semua hanya titipan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun