Bulan Ramadhan 1446 H telah lewat dua bulan lalu. Namun, kenangan indah terhadap bulan Ramadhan setiap tahun selalu memberi warna dalam tiap tapak perjalanan hidup. Â Ketika ada pertanyaan, tayangan apa yang selalu saya tunggu di bulan Ramadhan? Tentu sepakat kumandang adzan Maghrib tetap nomor satu. Tidak ada tayangan lain yang saya tunggu. Alasannya sederhana: jarang nonton televisi
Pertanyaan ini relevan untuk saya saat televisi menjadi sarana hiburan utama di rumah. Tayangan televisi pada bulan Ramadhan tahun '90-an sampai 2000-an awal boleh dikatakan ada beberapa tayangan yang tidak pernah atau jarang saya lewatkan. Boleh juga disebut tayangan yang saya tunggu-tunggu karena memang melihat jadwal acara televisi di koran -- kebetulan di rumah berlangganan Kompas -- termasuk dalam rutinitas harian. Jika ada  tayangan favorit, segera saya tandai agar tidak ketinggalan.
Video Klip Lagu BimboÂ
      Lagu-lagu Bimbo selalu diputar di televisi setiap bulan Ramadhan waktu saya kecil tahun '90-an. Bentuknya video klip. Banyak lagu populer Bimbo yang gencar ditayangkan di televisi  dan diputar di mal atau penjual kaset di pasar-pasar tradisional. Tak terkecuali saya ikut menikmati syair-syair mendalam dan aransemen Bimbo dalam menerjemahkan makna-makna Islam ke dalam wadah musik.
Lagu-lagu berjudul "Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya", "Jangan Ditunda-Tunda", dan "Tlah Datang Dia" termasuk daftar lagu religi Bimbo yang saya suka. Jika kebetulan pas diputar vide klipnya di televisi, sering saya sempatkan untuk menonton. Sampai saat ini, terutama pada bulan Ramadhan, sering pula saya sempatkan mendengarkan lagu-lagu tadi melalui kanal youtube.
Jejak Rasul
      Ada satu program serial dokumenter dari Malaysia bertajuk "Jejak Rasul". Serial ini mengisahkan kehidupan para Nabi dan Rasul dengan mendatangi lokasi-lokasi tertentu atau kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia seperti di Afrika Utara, Asia Tengah, dan beberapa negara Eropa. Dikutip dari Wikipedia, program ini dimulai tahun 1996 dan disiarkan di TV3, Malaysia.
      Suara khas narator yang seorang pria menemani hari-hari sahur kami. Saya sangat antusias menonton tayangan ini. Semasa kecil, visualisasi lokasi dan latar tempat kehidupan para Nabi dan Rasul hanya lewat buku karangan Ismail Pamungkas. Sejak acara itu ada, saya bisa melihatnya secara nyata. Kemudian, kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia turut ditayangkan. Ini juga menarik karena bisa melihat pola kehidupan umat Islam dalam mengaplikasikan nilai-nilai Islam.
      Sampai tahun lalu, masih dikutip dari Wikipedia, program ini masih ditayangkan. Sudah 27 musim sejak pertama kali ditayangkan tahun 1996. Jadwal penayangannya hanya di bulan Ramadhan. Saat gencarnya perkembangan teknologi dan program-program sejenis baik di televisi maupun di channel youtube, program ini tetap bertahan. Kita dapat menikmati tayangan ini tidak hanya secara langsung, tetapi juga melalui kanal youtube .
Tabligh Akbar K.H. Zainuddin M.Z.Â
      Sepulang tarawih sekitar awal tahun 2000-an, di salah satu televisi swasta, ada acara tabligh akbar yang dengan penceramah, dai sejuta umat K.H. Zainuddin M.Z. Saya mengagumi cara beliau menyampaikan nasihat-nasihat agama. Cara berceramah beliau juga menjadi rujukan contoh saat memberikan materi teks ceramah bagi siswa-siswa saya di kelas. Teknik berpidato beliau bisa dikatakan sempurna. Kedalaman ilmu, keberagaman kosakata, ketepatan intonasi, kestabilan vokal, dan  kecapakan denga berinteraksi dengan penonton semua bisa dikatakan sempurna. Sebelumya, saya sering mendengar ceramah-ceramah beliau di kaset atau radio.
      Menyimak ceramah beliau selepas tarawih, seperti menuntaskan dahaga ilmu agama yang sampai sekarang pun masih sedikit saya miliki. Masjid di dekat rumah saya, tempat saya biasa bertarawih, hanya mengadakan ceramah tarawih sepekan sekali. Seingat saya, tabligh akbar K.H. Zainuddin M.Z. saat itu ditayangkan secara langsung beberapa kali dalam sepekan. Saya lupa pastinya. Pas sekali momennya jika hari itu tidak ada ceramah tarawih di masjid, saya bisa menimba ilmu melalui ceramah da'i sejuta umat di televisi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI