Jawaban Barirah tak berubah. "Kalau begitu, aku tidak mau lagi bersamanya."
Selesai. Tamat. Mughits tetap sendiri, Barirah tetap teguh, dan takdir berjalan seperti yang sudah ditulis di Lauhul Mahfuz.
Demikiannlah. Kadang kita dikelilingi orang-orang yang mencintai kita, tapi satu pun tidak kita inginkan. Orang yang kita mau, ternyata hatinya sedang bersandar di pelukan orang lain. Bukan karena dia jahat, juga bukan karena kita buruk rupa. Tapi karena memang takdir tidak sedang ingin bercanda dengan kita.
Maka, jangan kebanyakan berharrap. Bisa jadi orang yang selalu kita sebut dalam doa, justru sedang mendoakan orang lain dengan nama yang tidak pernah kita kenal.
Berjuang itu wajib, usaha itu perlu, tapi jangan lupa; ada dinding takdir yang tak bisa digoyang hanya dengan semangat dan air mata.
"Apa yang Engkau kehendaki pasti terjadi, walau aku tidak menghendakinya. Dan apa yang aku kehendaki takkan terjadi jika Engkau tak menghendakinya."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI