Mohon tunggu...
Aji Latuconsina
Aji Latuconsina Mohon Tunggu... -

|Bukan Penganut Ajaran Agama Spilis (Sekulerisme - Pluralisme - Liberalisme) •Provokata @kutikata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Balabu Rindu

16 September 2017   22:07 Diperbarui: 16 September 2017   22:30 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BALABU  RINDU
(Rindu di Malam Minggu yang Belagu)

SALENG  RINDU  DALAM  KAENG

Andai kau tahu seberapa tajam karang mimpi ketemu
rindu ini begitu talucu
kau sebut itu belagu

Tapi inginku nikmati semu terumbu tidurmu
bisu dalam palung penantian
ku begitu takisu

Renung berbagai haru
tarungku batuk isak rindu
di lautan hasratmu
kecamuk ombak tak pernah pamahanu

Kompas Nona Tenggara menunjuk jarum padaku
takzim di hadapan jungku
basah pada tawar asin Air Asinahu

RINDU  KONDE  DIA  TAURE

Salempeng hati jatuh dijuntai gugur daun ketapang
resah balengkar di ujung rasa tepi bangkawang
merah bara masihkah cinta di hatimu sayang?
atau setelah cerah biru Sabtu pagi
pakatang dari wajahmu masih terbayang?

Sungguh jelas malam minggu sendu ini
hatiku begitu takaruan
gemintang saika tusuk rindu bak kalewang
hingga pagi ini dan nanti
kan kusemai rindu di atas tapalang
masih kupupuk cinta kita yang hampir barasa bakasang

_____________
*Balabu : berlabuh
*Saleng : menyalin ke dalam (mengisi)
*Talucu : tergelincir
*Takisu : tersudut di sudut (menyendiri dan malu)
*Pamahanu : membangun (berubah membesar)
*Jungku : pinisi (perahu besar)
*Asinahu : air tawar bercampur air asin
*Taure : terurai
*Balengkar : mencari (mengacak ke dalam)
*Bangkawang : satu strip daun atap
*Pakatang : ilmu kanuragan
*Saika : satu ikat
*Tapalang : dipan dari papan
*Bakasang : asinan dari isi perut ikan

____________________
TT TUKEL STORI PARLENTE
"Balabu  Rindu"
Ambon, 27 Nopember @kutikata2011
'1 Modified at Sabtu, 16092017 - Manokwari
ajilatuconsina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun