Mohon tunggu...
Lely Zailani
Lely Zailani Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan satu anak. Pendiri dan aktif di HAPSARI (Himpunan Serikat Perempuan Indonesia) organisasi non pemerintah yang bekerja untuk pemberdayaan perempuan akar rumput di perdesaan. Saat ini tinggal Deli Serdang Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

LBK, Inovasi Akar Rumput Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan

3 Oktober 2019   10:55 Diperbarui: 3 Oktober 2019   11:04 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal melapor adalah langkah awal yang krusial untuk memperjuangkan keadilan. Sebaliknya, dalam lingkungan yang responsif (berpihak kepada korban), memberi keberanian korban melaporkan kasusnya karena dukungan yang ia miliki.

Apalagi ketika korban membutuhkan pertolongan segera setelah tindak kekerasan terjadi, karena kadang menyangkut keselamatan jiwa korban. Pertolongan ini semakin penting ketika korban berasal dari lokasi yang jauh dari lembaga layanan yang dapat memberikan pendampingan secara intensif kepada korban. LBK menjadi lingkungan yang paling sigap memberikan pertolongan kepada korban.

Dalam proses pemulihan korban, komunitas adalah lingkungan yang sangat mempengaruhi. Meskipun pelaku kekerasan telah dihukum dengan hukuman yang berat, proses pemulihan bagi korban akan terhambat ketika lingkungannya memberi stigma negatif bahwa korban "telah ternoda", misalnya. 

Ini menjadi beban yang sangat berat bagi korban kekerasan seksual. Keberadaan LBK akan menjadi lingkungan yang kondusif bagi dalam proses pemulihan korban, sekaligus mempercepat penyelesaian kasusnya. 

Pengalaman menunjukkan bahwa desakan dari banyak pihak membuka peluang penyelesaian kasus yang lebih cepat dan tuntas.

Dukungan yang kuat dari komunitas, menunjukkan keberpihakkan kepada korban, memutus kekebalan pelaku (impunitas) dan menunjukkan sikap tidak mentolerir kekerasan. Sehingga memberi efek jera bagi pelaku dan mencegah terjadinya kekerasan serupa berulang di masa mendatang.

Dan yang paling penting, LBK memiliki potensi keberlanjutan yang lebih besar daripada layanan yang bertumpu pada program LSM yang datangnya dari luar. Sebab, LSM seringkali tidak lagi mampu memberikan layanan karena tidak memiliki dukungan yang berkelanjutan.***

Dukungan Sumberdaya untuk LBK

Foto arsip kegiatan
Foto arsip kegiatan
Sumberdaya utama untuk pengembangan LBK adalah Sumberdaya Manusia (SDM) yang memiliki komitmen atau sikap bersungguh-sungguh mengambil tanggungjawab atas tugas menjalankan rencana-rencana yang telah ditetapkan sebagai program kerja LBK. 

Memiliki semangat kerelawanan, yaitu sikap tanpa pamrih dalam menjalankan tugas pengelolaan LBK. Juga kreatif dalam menggunakan kecerdasan dan imajinasi untuk menghasilkan karya atau mencari penyelesaian atas masalah-masalah yang dihadapi. Sikap ini dapat ditumbuhkan melalui pelatihan-pelatihan yang menjadi program LBK. 

Selain itu, juga dibutuhkan SDM yang memiliki keahlian dalam mengalisis kebijakan yang terkait dengan konsep pengembangan hingga kemandirian LBK, memfasilitasi pelatihan (membuat modul, menjadi fasilitator, menghadirkan narasumber) melakukan lobby dan mengembangkan jejaring, dan melakukan pengorganisasian masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun