Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jalan-jalan di Food Junction Surabaya

18 Maret 2016   17:10 Diperbarui: 7 Agustus 2021   13:30 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Yuk trampolinan (dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption="Mini carousel, Food Junction Surabaya (dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption="Yu ngebut, bom bom car (dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption="Ngengkol sendiri ^^ (dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption="Taman lampion, tambah malam tambah seru (dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption="Sparkling, cantik, Food Junction Surabaya (dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption="Semakin malam semakin ramai, Food Junction Surabaya (dok.pri)"][/caption]

Langit semakin gelap. Bukannya sepi, pengunjung semakin bertambah lagi. Ramai sekali. Bahkan saking ramainya, di beberapa sesi foto selfie kami latar belakangnya bukan lagi keindahan area, tapi manusia!

[caption caption="Coba check backdrop-nya, manusiaaaaa dimana-mana (dok.pri)"][/caption]

Secara umum sebagai area publik, Food Junction mungkin sudah memberikan yang terbaik. Area terbuka yang hebat, toilet yang cantik (tadinya), dan tempat cuci tangan yang lega. Hanya sayangnya seperti layaknya dimana-mana tempat terbuka, selain pengelola, perilaku pengunjung juga merupakan penentu nyaman atau tidak nyamannya sebuah tempat wisata. Perhatikan saja, perilaku membuang sampah seenaknya masih terlihat dimana-mana. Taman yang tadinya cantik jadi sedikit berkurang kecantikannya gegara botol dan bekas kantong makanan yang tersebar di sini sana. Juga toilet yang pasti tadinya kinclong itu tiba-tiba berubah jadi buruk oleh karena pengguna yang asal saja menggunakannya (toilet duduk malah dibuat jongkok, hadeeh). Untuk pengelola, satu yang perlu dikoreksi hanyalah tempat sampah. Banyakin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun