Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Calon Istri untuk Revan

2 November 2019   06:00 Diperbarui: 2 November 2019   06:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hai, masuk yuk."

"Sorry, aku nggak bisa lama-lama. Cuma mau balikin anjingmu. Dia lucu banget ya. Tadi dia main-main ke halaman rumahku. Aku kasih dia makan, trus aku balikin ke sini."

Spontan Reinhard berlari ke halaman. Anjing kesayangannya tampak jinak dan ceria. Sisa-sisa makanan bertebaran. Nampaknya anjing itu senang selama bersama Calvin.

"Makasih ya," kata Reinhard berterima kasih.

"Sama-sama."

"Makasih banyak..."

Calvin menyimpan tanya. Mengapa Reinhard sebegitu berterima kasihnya? Apa yang dia lakukan kecil saja. Mungkin Calvin lupa. Sesuatu yang kecil, bisa menjadi sangat berarti di mata orang lain.

"Semua tetangga kita nggak suka anjing. Mereka terlanjur terpengaruh doktrin kalau anjing itu hewan najis. Makanya mereka paling nggak suka kalau anjingku kulepas ke halaman rumah mereka. Anjingku pernah dilempari batu, diracun, dan dibuang ke jalan. Kamu...kamu tetanggaku yang paling pengertian, Calvin."

Lagi-lagi soal doktrin. Doktrin menampakkan taring tajamnya. Bukan hanya manusia yang menjadi korban, tetapi makhluk hidup lainnya. Calvin iba mendengar cerita Reinhard.

"Anjing makhluk Tuhan juga. Kalau ada aturan agama yang mengharamkan, bukan berarti dia harus disakiti." kata Calvin bijak.

Reinhard mengangguk setuju. Sejuk hatinya tiap kali berbicara dengan tetangga baru ini. Tak lama, Calvin pamit pulang. Dalam hati Reinhard tak ingin Calvin pergi. Dia masih ingin bicara banyak hal dengan pria itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun