Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Abi atau Ayah?

16 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 16 Mei 2019   07:19 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja tiba. Pertanyaan Paman Adica menguap bersama wangi baklava dan butir kurma. Salah satu bisnis yang digeluti Abi Assegaf adalah supplier kurma, madu, dan coklat. Tak heran bila buah kesukaan Nabi itu jadi menu rutin di sana.

Mereka duduk mengitari meja makan. Masakan khas Timur Tengah disajikan satu per satu. Abi Assegaf mengambilkan ruzz billaban untuk Jose. Ia menuangkan porsi tambahan dengan lembut saat bocah tinggi dan tampan itu mau tambah lagi. Ummi Alea menanyai Jose tentang novel musikal yang ditulisnya. Paman Adica menyemangati Jose untuk terus latihan piano. Ah, nyamannya tinggal di sini. Seperti punya keluarga utuh. Ada ayah, ibu, dan kakak.

"Zaki..." Ummi Alea memanggil lembut nama depan Abi Assegaf.

"Rasanya kayak punya anak kecil lagi ya. Jadi ingat Adica waktu seumuran Jose..."

"Iya...persis seperti ini. Waktu itu kau belum sibuk dengan project-project kesetaraan gendermu." sahut Abi Assegaf halus.

"Dan kau masih jadi penyiar baru di radio itu."

Mereka berdua tertawa. Jose dan Paman Adica melirik mereka.

Jose nyaman tinggal bersama keluarga Assegaf. Namun, benarkah dia ingin tinggal di sana selamanya?

Abi Assegaf berusaha meniru Ayah Calvin dalam memperlakukan Jose. Dia menemani Jose di sepertiga malam. Jose senang sih, apa lagi pria botak yang tetap kharismatik itu tidak pernah meninggalkannya untuk muntah dan membersihkan darah. Ummi Alea selalu perhatian padanya. Paman Adica mensupportnya tanpa kenal lelah. Jose tak perlu resah dan bertanya-tanya tentang obat. Ketiga anggota keluarga Assegaf sehat.

Tapi...

Tak ada yang menemaninya tidur. Tak ada yang mau duduk di tepi ranjangnya tiap malam. Tak ada yang bisa membacakannya buku. Abi Assegaf sibuk dengan bisnis dan radio. Ummi Alea lebih sering berkutat dengan blog dan proyek-proyek kesetaraan. Paman Adica tenggelam berjam-jam di balik tumpukan kitab undang-undang dan berkas perkara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun