Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Surat dari Adeline

7 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 7 Februari 2019   06:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rinai hujan memeluk pagi. Awan-awan memecah. Menyisakan warna putih di kaki langit. Udara dingin sekali. Laut bergelombang, sedikit memperlihatkan amarahnya.

Di tengah derai hujan, Calvin mengayun langkah ke rumah mewah tepi pantai. Ia hampir terlambat. Sebentar lagi pukul delapan. Tak ingin dikecewakannya Abi Assegaf.

Tiba di halaman rumah, Calvin berpapasan dengan pengantar susu dan kurir. Pengantar susu turun dari motornya. Mengangsurkan botol-botol susu ke tangan Calvin. Si kurir berwajah legam mengulurkan amplop putih. Tertulis nama Abi Assegaf di alamat penerima.

"Ada surat untuk Abi," kata Calvin setelah meletakkan botol-botol susu di dapur.

"Dari siapa, Calvin?"

"Adeline." Calvin membaca nama pengirimnya.

Kerutan di dahi Abi Assegaf terurai menjadi senyuman itu. Senyum itu, binar mata itu, belum pernah Abi Assegaf sangat bahagia mendapat surat. Calvin duduk di sampingnya.

"Tolong bacakan surat itu untukku, Calvin."

Ah, ini terlalu ironis. Seharusnya tugas ini lebih pantas dilakukan Adica. Tak apa, menyuruh Adica pulang untuk membacakan surat itu berat. Biar Calvin saja.

Pelan dibukanya amplop. Hati-hati sekali agar tidak robek. Abi Assegaf mengawasi gerakan tangannya. Cekatan tetapi lembut, pikir pria itu salut. Dengan suara bassnya yang empuk dan merdu, Calvin mulai membaca.

Dear Assegaf,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun