Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Katarsis

16 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 16 Januari 2019   06:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay.com

Tangan Syifa meraih pegangan pintu. Benda ini penyelamatnya. Tergesa ia putar handel pintu, lalu ia melangkah ke koridor. Detik berikutnya, Syifa berlari ke lift. Menghiraukan seruan permohonan rasa kekesalan teman-temannya.

Lift kosong. Di dalam benda stainless nan dingin itu, Syifa menenangkan diri. Berusaha melumerkan kekesalannya. Memiliki orang tua yang lebih bukan untuk dimanfaatkan. Mereka tidak mengerti. Biar saja mereka membullynya nanti.

Ting

Pintu lift membuka. Tiba di lobi...

"Syifa Sayang..."

Abi Assegaf dan Arlita, tak salahkah ia? Syifa mengerjapkan mata, lalu tersadar. Benar, kedua orang tuanya ada di sana. Tersenyum hangat menyambutnya.

**    


Mungkin hari ini

Semua hanya mimpi

Tapi cepat atau lambat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun