Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tubuh Membeku Itu Tak Terlepas

7 Agustus 2018   05:12 Diperbarui: 7 Agustus 2018   06:51 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata demi kata meluncur cepat dari bibir Evita. Wajahnya memerah menahan emosi. Ia tak suka keputusannya diusik.

"Tapi caramu kurang tepat, Evita. Dalam kondisi Calvin, ada cara lain yang bisa kaulakukan."

"Tidak. Aku akan tetap pada keputusanku. Sekarang aku sudah menikah, Pa. Aku berhak menentukan pilihan hidupku bersama Calvin."

"Pilihan hidupmu justru akan membuat Calvin menderita."

"Aku tahu apa yang terbaik untuk suamiku."

Kata terakhir ia tekankan dengan kuat. Sempurna membuat Dokter Tian terpaku. Tak disangkanya putri semata wayangnya berbuat sejauh ini.

Sedih menusuk hati. Amarah menyergap jiwa. Dokter Tian bangkit, menatap mata Evita lurus-lurus. Nada suaranya tegas saat berkata,

"Evita Yolanda, gunakan logikamu! Kau harus realistis! Lepaskan Calvin!"

"Cinta tak butuh logika, Pa. Jangan harap aku akan melepaskan Calvin. Suamiku akan tetap tinggal di sini, selamanya."

Air mata jatuh ke lantai marmer. Entah air mata siapa. Dua hati terluka di rumah besar itu.

"Papa tidak tahu bagaimana rasanya. Selama dia sakit, akulah yang mendampinginya. Aku yang merawatnya. Selain Papa, Calvin pria yang paling kucinta." Nada suara Evita bergetar penuh kesedihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun