Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tubuh Membeku Itu Tak Terlepas

7 Agustus 2018   05:12 Diperbarui: 7 Agustus 2018   06:51 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Evita, Papa ingin bicara." kata Dokter Tian, lembut dan hati-hati.

Hening. Evita menanti dengan sabar.

"Apa...tidak sebaiknya kamu memikirkan ulang keputusanmu?"

"Sudah jelas, Pa. Tak ada lagi yang perlu dipikirkan."

Wajah cantik itu memancarkan tekad kuat. Dokter Tian menghela nafas berat. Sadar betul kebulatan tekad anak perempuannya.

"Tapi ini tidak benar, Evita. Tidak wajar...ingat, kamu seorang dokter."

"Aku sudah mengundurkan diri, Pa. Tanpa menjadi dokter pun, aku bisa hidup lebih dari cukup. Usaha sampinganku kan banyak. Belum lagi perusahaan Calvin yang diserahkan padaku." kilah Evita, lembut namun penuh kekuatan.

"Ok fine, kamu ini mantan dokter. Wajarkah mantan dokter berbuat seperti itu? Jangankan dokter, orang biasa pun tidak wajar kalau melakukannya." sanggah Dokter Tian sabar.

Evita mengangkat alisnya. "Pa, apakah cinta butuh kewajaran?"

"Evita Sayang..."

"Aku mencintai Calvin. Beruntung sekali aku bisa menikah dengannya. Beginilah caraku membuktikan cintaku sebagai seorang istri. Aku ingin jadi istri yang berbakti dan melayani, karena aku sangat mencintai suamiku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun