Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Melodi Silvi 2] Fanatisme Menggores Luka

15 Juli 2018   05:43 Diperbarui: 15 Juli 2018   08:01 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

**     

Seolah ini telah lama direncanakan. Seakan telah diatur dengan sangat baik. Pandangan mereka bertemu. Dua hati berdeburan tak menentu. Calvin Wan dan Dinda Pratiwi, bertemu lagi.

Hijab putih tersingkap. Memperlihatkan rambut panjang hitam yang terurai indah. Bagai terlempar dalam deja vu, Calvin seperti melihat sosok Dinda yang dulu. Dinda, perawat para lansia terlantar di panti jompo itu. Bukannya seorang istri dari suami fanatik yang keterlaluan.

"Sorry, aku pasti membuatmu bingung." desah Dinda. Pelan melipat kain sutra putih nan lembut itu, memasukkannya ke dalam tas.

"Aku tidak tahu, dimana lagi tempat yang aman. Tempat untuk menghindar dari amukan suamiku."

"Apa yang terjadi, Dinda?"

Sedetik kemudian, Calvin menyesali dirinya sendiri. Pertanyaan bodoh, pikirnya. Sekali pandang saja, semua orang tahu jika pernikahan Dinda tak bahagia. Lingkaran-lingkaran hitam di matanya, cekungan dalam di kedua pipi, bekas-bekas luka di seluruh tubuh, beberapa luka baru yang masih berdarah, bekas goresan pisau di jari tangan, dan serangkaian tanda-tanda penganiayaan lainnya sudah menisbikan cerita.

"I feel sorry for you..." ujar Calvin sedih.

Dinda tertunduk dalam. Sementara Calvin merangkulnya hangat. Tak tega membiarkan wanita secantik itu bersedih sendirian.

"Sejak awal, pernikahanku memang tidak bahagia. Mas Cinta berkeras menjodohkanku dengan Reno Prasetyo Heryana, pengusaha biro perjalanan berdarah Jawa-Sunda itu. Padahal sudah kutolak berulang kali. Tapi...waktu itu, kau tahu kan? Mas Cinta masih membencimu. Baginya, Reno yang lebih baik untukku. Sekarang aku harus menerima kenyataan..."

"Apa saja yang telah dilakukannya padamu, Dinda?" Nada suara Calvin begitu mendesak saat menanyakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun