Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Hari adalah Hari Kasih Sayang

14 Februari 2018   05:15 Diperbarui: 14 Februari 2018   05:16 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika direfleksikan lebih dalam lagi, kasih sayang bisa dirayakan setiap hari. Tak perlu menunggu Hari Valentine untuk merayakannya. Rayakanlah kasih sayang setiap hari. Kasih dan cinta takkan terbatas ruang dan waktu.

Bagaimana cara merayakan kasih sayang tiap hari? Sederhana saja. Berikan perhatian, kecil ataupun besar. Hargai dan hormati orang-orang yang kita kasihi. Berkata-katalah yang lembut padanya. Minta maaflah bila salah. Itu semua sudah merupakan wujud kasih sayang yang nyata. Kalau perlu, panggillah orang-orang yang kita sayangi dengan panggilan sayang untuk menambah daya magis dari nuansa kasih yang kita berikan. Eits, jangan tertawa dulu. Mungkin kedengarannya konyol dan menggelikan. Tapi, panggilan sayang ini penting dan memberikan manfaat positif secara psikologis. Young Lady saja punya panggilan sayang dengan orang-orang yang istimewa. Dan bukan kebetulan kalau Young Lady cantik suka dipanggil sayang.

Kompasianer, coba perhatikan. Valentine's Day tahun ini jatuh berdekatan dengan Tahun Baru Imlek 2569. Sebentar lagi saudara-saudara kita yang berdarah keturunan Tionghoa akan merayakannya. Hari Kasih Sayang dan Tahun Baru Imlek. Dua momen yang sama-sama istimewa. So, ini kesempatan yang baik untuk menunjukkan rasa toleransi dan kasih sayang. Justru di kesempatan seperti inilah kita bisa menggunakannya untuk mencurahkan kasih dan toleransi.

Baru kemarin Young Lady gemas dan pecah konsentrasi karena Nyonya Besar a.k.a Mamanya Young Lady sering ikut bernyanyi saat Young Lady main piano. Bukan apa-apa, karena suaranya lebih bagus dari Young Lady. So pasti mentalnya jatuhlah. Tapi, mungkin saja itu bentuk dukungan. Bentuk kasih sayang, cara untuk menyemangati.

Inginnya "Calvin Wan" yang menyanyikan lagu Masih Berharap yang sedang dipelajari Young Lady itu. Mungkin Young Lady takkan separah ini mindernya. Tapi, Mr. Charming "Calvin Wan" pun sudah berbaik hati membacakan buku hampir setiap hari untuk Young Lady. Padahal buku itu bukan yang disukai. Itu namanya apa coba, kalau bukan bentuk kasih sayang?

Kasih sayang bisa ditunjukkan dengan berbagai cara. Tiap individu punya cara yang berbeda untuk mengekspresikan cinta kasihnya. Sayangnya, sering kali bentuk kasih sayang tidak disadari atau disalahartikan. Ada pula yang masih merasa kurang, lalu beranggapan sudah tak ada lagi kasih sayang. Saling memperbaiki dan terus mengasihi, itulah yang harus dilakukan.

Di Kompasiana ini pun, Young Lady cantik menemukan banyak kasih sayang. Teman-teman yang sangat baik. Seseorang yang mengulurkan tangan dengan penuh kasih ketika Young Lady terpuruk, yang selalu ada untuk menemani Young Lady, seorang Kompasianer pria charming bersuara bagus pembaca buku dan story teller yang baik. Seorang Bunda dari Kota Kudus yang baik dan cantik, yang lembut hatinya. Seorang Ayahanda dari Pulau Sumba yang setia mensupport Young Lady di Kompasiana. Opa dan Oma baik hati yang tinggal di Australia, yang telah menganggap Young Lady seperti cucunya sendiri.

Finally, Young Lady ingin mengajak Kompasianer bernyanyi sebelum menutup artikel ini. Ada yang tahu lagunya? Ayo, nyanyikanlah lirik lagu berikut ini.

Ada cinta yang sejati

Ada sayang yang abadi

Walau kau masih memikirkannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun